Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Smartfren Bantah Sahamnya Meroket akibat Isu Merger

Merza menepis bahwa kenaikan ini akibat isu merger Fren dengan provider Indosat dan XL Axiata. Menurut dia, kenaikan saham memang karena kinerja positif pihaknya selama 2018.

"Sebetulnya yang dapat membuat hal ini terjadi, kami dari manajemen sangat yakin pada 2018 kita wajib bersyukur performa korporasi menunjukkan satu pertumbuhan yang positif," ujar Merza di gedunng Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Saat ini, posisi Fren sudah di atas Rp 300. Dalam sebulan terakhir, sahamnya naik 196 persen. Sejak 2011 hingga 2017, pendapatan Smartfren juga naik signifikan dari Rp 3.637 miliar pada 2016 menjadi Rp 4.668 miliar pada 2017. Rata-rata pendapatan perpengguna (ARPU) juga naik secara konsisten. Posisi ARPU pada 2011 adalah Rp 11.600, sementara pada 2017 naik menjadi Rp 34.600.

Menurut Merza, capaian ini berbeda dengan kondisi industri telekomunikasi dalam tiga tahun belakangan yang justru mengalami penurunan.

"Ini tergambar pada pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun konsisten naik. Ini bermakna kita yakin betul di jalan yang benar," kata Merza.

Pada kuartal III 2018, pendapatan Smartfren tumbuh 19 persen menjadi Rp 3.950 miliar dan ARPU gabungan sebesar 43,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Revenue kita tumbuh di atas rata-rata industri. Ini bukti adanya satu kinerja baik dari korporasi," kata Merza.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/20/151100626/smartfren-bantah-sahamnya-meroket-akibat-isu-merger

Terkini Lainnya

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke