Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ombudsman Temukan Indikasi Maladministrasi Impor Jagung

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI mencium adanya indikasi maladministrasi dalam impor jagung selama ini.

Hal ini dikatakan Komisioner Ombudsman RI, Ahmad Alamsyah Saragih di kantornya di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Alamsyah mengatakan, pihaknya kini tengah mendalami dan mempelajari terkait temuan ini. Sehingga nanti bisa disimpulkan apakan memang benar terjadi atau tidak.

"Kami melihat, impor jagung itu menurun secara drastis, tapi sebaliknya impor gandum juga meningkat secara drastis. Ada indikasi, kami melihat ini bukan untuk pemenuhan industri makanan," katanya.

Menurut dia, adanya penuruan impor pada jagung dan kenaikan impor pada gandum patut dicermati. Apakah memang benar komoditas gandum tersebut untuk substitusi atas kebutuhan industri pakan terhadap jagung.

Meskipun demikian, Alamsyah tak membantah jika produksi jagung dalam negeri alami peningkatan. Ombudsman, katanya, memutuskan untuk melihat apakah lebih banyak substitusi jagung kepada gandum untuk pakan di lapangan.

"Kalau demikian sebetulnya (gandum untuk pakan), statetmen bahwa produksi (jagung) sudah meningkat sampai tiga sekian juta ton itu adalah informasi tidak pantas disampaikan ke publik. Apalagi nanti akan menyebabkan kita tidak mawas diri dan tiba-tiba merugikan bersama," paparnya.

"Sebuah data dimanipulasi dan menyebabkan salah dalam mengambil keptusan di kemudian hari itu merugikan publik. Itu maladministrasi," terang Alamsyah.

Alamsyah tidak merincikan dan hafal betul berapa banyak gandum yang dijadikan sebagai pengganti jagung untuk pakan ternak. Namun, perubahan besaran impor kedua komoditas ini sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

"2016 dengan jumlah yang cukup signifikan. Saya lupa jumlahnya," lanjutnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/21/153542226/ombudsman-temukan-indikasi-maladministrasi-impor-jagung

Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke