Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Petani Jagung, Bangkit Setelah Ditipu dan Rugi Miliaran Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com - "Ditipu berkali-kali, rugi sering, gagal panen juga sudah. Ya begitulah, jadi sekolah lapangnanya banyak," ujar Dean Novel, pria berusia 44 tahun yang bekerja sebagai petani jagung.

Kepada Kompas.com, Kamis (21/2/2019), Dean menceritakan, semua berawal 11 tahun lalu, saat ia pindah dari Jawa ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keputusannya pindah ke Lombok semata karena kecintaannya pada jagung.

Padahal, Dean yang mengantongi gelar magister alias S2 tersebut sama sekali tak punya latar belakang pertanian. Di bangku kuliah, Dean menekuni ilmu ekonomi.

Namun, ia memilih meninggalkan pekerjaannya di sektor swasta untuk menjadi petani.

"Saya tinggalin pekerjaan saya di swasta. Di macam-macam bidang dan perusahaan. Saya tinggalin, saya fokus ke pertanian ini. Memang agak aneh awalnya," ujarnya sembari tersenyum.

Dean memulai menjadi petani dengan menyewa lahan untuk ditanami jagung. Tentu saja ia harus belajar keras lantaran tak punya keahlian di bidang tersebut.

Akan tetapi, semua itu ia jalani sendiri satu per satu, mulai dari proses menanam hingga mengurus tanaman sampai panen. Ia belajar tentang jenis jagung, pupuk, obat-obatan, hingga tanahnya.

Namun demikian, saat upaya kerasnya mulai membuahkan hasil, Dean justru ditimpa banyak kemalangan. Dunia baru yang ia tekuni itu ternyata cukup kejam.

Ia tertipu berkali-kali, mulai oleh tengkulak hingga orang yang mengaku sesama petani. Hal ini terjadi lantaran Dean juga membangun mitra usaha dengan turut membeli jagung dari petani lainnya.

"Yang enggak enak itu kan ditipunya. Saya beli jagung nih, katanya uang muka dulu. Saya kasih uang muka, eh kabur dia," kata dia.

"Terus ada yang mau jual jagung, karena saya habis ditipu, ya sudah saya maunya dia kirim dulu lalu saya bayar. Waktu itu saya enggak tahu jagung itu spesifikasinya gimana. Ternyata jagung yang dikirim jelek. Waktu saya jual justru lebih murah," sambungnya.

Tak hanya itu, Dean yang berniat baik meminjamkan modal untuk petani lainnya juga kerap kena tipu. Hal ini lantaran para petani tersebut pergi dan tak membayar utangnya.

Kemalangan Dean ditambah dengan gagal panen. Hal itu yang membuat usaha yang ia rintis terpukul dahsyat dan kerugian mencapai miliaran rupiah tak bisa dihindari.

Meski begitu, ia tak mau terus berada di posisi terpuruk. Pengalamannya itu ia jadikan pelajaran berharga untuk memahami lebih dalam terkait sektor pertanian yang ia cintai.

"Akhirnya dari situ saya buat SOP-nya, kalau beli jagung gimana, kalau mau mitra dengan petani gimana. Akhirnya kalau kerja sama dengan petani, petani saya pinjamkan uang, saya seleksi petaninya dulu," kata dia.

Bahkan Dean juga mengecek langsung lahan petaninya hingga berbagai administrasinya. Ia juga menugaskan orang untuk memberikan pendampingan kepada petani tersebut secara melekat.

Ilmu ekonomi yang ia miliki digunakan secara maksimal dengan membuat berbagai perhitungan bisnis, mulai dari awal pembenihan, efektivitas pengunaan lahan, pemupukan, hingga standar harga jual.

Hasil memang tak mengkhianati proses.

Dengan ketelitian dan ketekunannya, jumlah jagung yang dihasilkan dari lahan yang ia sewa ternyata meningkat, begitupun kualitasnya. Hal ini membawa angin segar untuk pendapatannya yang juga meningkat.

Dean tak pelit membagi ilmunya ke ke petani lain. Ia justru membuka seluas-luasnya kemitraan dengan para petani jagung di Lombok.

Bahkan, ia juga mengirim para rekan kerjanya untuk memberikan pendampingan kepada petani, mulai dari rencana tanam hingga panen.

Berbagai program edukasi dibuat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jagung dari lahan yang dimiliki petani.

Hasilnya, kini 7.000 petani NTB ikut bermitra dengan Dean. Total luas lahan yang dikelola mencapai 7.000 hektar. Dari angka itu, 5 hektar lahan dikelola sendiri olehnya.

Produksi jagung di NTB pun terus meningkat dari 300.000 ton per tahun pada 2007, menjadi 2,5 juta ton pada 2018.

"Dampaknya ke pendapatan mereka yang meningkat. Tadinya enggak punya motor, jadi punya motor. Tadinya punya motor, sekarang bisa beliin motor untuk anaknya. Dulu yang rumahnya pakai bilik, sekarang sudah pakai beton. Itu yang membuat saya jatuh hati," tutur dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/22/103300726/cerita-petani-jagung-bangkit-setelah-ditipu-dan-rugi-miliaran-rupiah-

Terkini Lainnya

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
'Buka-bukaan' Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

"Buka-bukaan" Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
IHSG 'Bullish,' Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG "Bullish," Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke