BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul
Salin Artikel

Jamu dalam Kapsul Lunak, Inovasi Industri Zaman Sekarang

SEMARANG, KOMPAS.com – Dulu, untuk menikmati dan mendapatkan khasiat dari jamu, orang perlu meramu dengan susah payah. Siapa yang sangka kalau sekarang, produk jamu bisa dibawa ke mana-mana tanpa perlu repot.

Segala hal dimungkinkan karena produk jamu saat ini memiliki bentuk yang bermacam-macam. Racikannya dikemas dengan praktis. Mulai dari kemasan sachet, sampai yang terbaru di dalam soft capsule atau kapsul lunak, seperti yang dilakukan oleh Sido Muncul.

Soft capsule yang dibuat merupakan pengembangan dari produk jamu cair Sido Muncul. Sebelumnya, produk ini dibungkus dalam kemasan sachet.

Perlu diketahui, produk ini juga adalah yang pertama bagi industri jamu dan sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak Jumat (22/02/2019).

Penyerahan surat izin edar tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani yang didampingi oleh Kepala BPOM Penny K Lukito.

“Izin edar yang pertama ini untuk soft capsule tolak angin dan tolak linu. Kami akan terus kembangkan untuk produk lainnya,” ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, Jumat.

Irwan menuturkan bahwa proses produksi soft capsule akan memakai tiga line produksi dengan kapasitas mencapai 30.000 kapsul lunak per jam.

“Dengan diterbitkannya izin edar juga, (ini) menandakan produk tersebut sudah layak dan baik untuk dikonsumsi,” tambah Puan yang juga hadir hari itu.

Izin edar, bagi Puan penting bagi industri sejenis karena menandakan bahwa barang konsumsi itu aman dan layak minum.

Di sisi lain, izin edar adalah salah satu persyaratan yang harus dimiliki industri seperti Sido Muncul sebelum memasarkan produk terbarunya.

“Satu hal yang selalu kami lakukan adalah mengikuti semua peraturan pemerintah. Tujuannya untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap produk Sido Muncul,” sambung Irwan.

Di Indonesia, produk jamu menjadi istimewa karena di samping jenisnya sebagai obat herbal, juga ada unsur kearifan lokal, kekayaan tradisi, dan kebudayaan Indonesia. “Ini yang harus kita banggakan,” tambah dia.

Di kesempatan sama, Penny ikut menambahkan bahwa inovasi yang dilakukan Sido Muncul sebagai produsen obat tradisional sangat menginspirasi, inovatif, dan membuka peluang pasar ekspor

Ia juga mengapresiasi Sido Muncul sebagai perusahaan yang tak hanya inovatif, tapi juga taat aturan.

Mendorong industri jamu

Perlu diketahui, industri jamu dan herbal adalah satu dari lima industri yang sedang menjadi fokus pemerintah untuk memenangkan persaingan di era revolusi industri 4.0.

Tak tanggung-tanggung, roadmap (peta jalan) bernama Making Indonesia 4.0 pada April 2018 lalu juga digerakkan. Tujuannya adalah mendukung kelima industri tersebut untuk terus berinovasi agar memiliki daya saing tinggi.

Dengan adanya produk jamu dalam kemasan soft capsule, Puan berharap inovasi tersebut mampu mendukung kemajuan serta meningkatkan daya saing industri jamu.

“Karena memang bisa diminum dalam bentuk soft capsule dan juga diekspor. (Saya yakin produk ini) bisa berkompetisi di luar negeri sebagai produk indonesia,” ujar Puan.

Senada dengan Puan, Penny mengatakan, inovasi yang dilakukan oleh Sido Muncul bisa menjadi contoh yang baik bagi pengusaha dan industri lain untuk terus berinovasi.

“Semoga itu menjadi contoh bagi pengusaha lainnya untuk terus mengembangkan bisnisnya. Kami bersama Kemenko PMK akan terus mendukung.

Pada kesempatan sama Puan beserta Penny berkesempatan untuk mengunjungi pabrik Sido Muncul.

“Terima kasih, atas kesempatan berkeliling. Selama ini saya selalu minum produknya, tapi belum tahu bagaimana proses pembuatannya secara langsung,” tambah Puan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/23/110300526/jamu-dalam-kapsul-lunak-inovasi-industri-zaman-sekarang

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke