Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyakit Jantung di Urutan Teratas Pemanfaatan Kartu JKN

KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mendata bahwa sejak 2015 pemanfaatan Jaminan Kesehatan Kartu (JKN) oleh peserta mengalami peningkatan tiap tahunnya.

Berdasarkan data itu, tercantum delapan jenis penyakit yang sering ditangani dengan JKN-KIS, yakni sirosis hati, gagal ginjal, hemofili, jantung, kanker, leukemia, stroke, dan thalasemia.

Diketahui, penyakit jantung menjadi jenis penyakit paling sering ditangani dengan JKN-KIS sejak 2015-2018.

"Dari daftar katastrofik, jantung menjadi kasus penyakit paling banyak menggunakan JKN-KIS daripada penyakit gagal ginjal, dan lainnya," ujar Kepala Humas BPJS Kesehatan, Mohammad Iqbal Anas Maruf saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (27/2/2019).

Bedasarkan data BPJS Kesehatan, pada 2015 jumlah kasus penyakit jantung yang rawat inap tingkat lanjutan (RITL) sebanyak 812.266 kasus dengan biaya sekitar Rp 5,53 triliun. Sementara, untuk rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL) sebanyak 5.057.914 kasus dengan biaya sekitar Rp 1,17 triliun.

Pada 2016, ada 783.929 kasus penyakit jantung penanganan RITL dengan biaya sekitar Rp 5,187 triliun. Sedangkan untuk RJTL sebanyak 5.708.821 kasus dengan biaya sekitar Rp 1,218 triliun.

Kemudian, pada 2017, jumlah peserta penyakit jantung mengalami peningkatan. Ada 1.139.545 kasus penyakit jantung penanganan RITL dengan biaya sekitar Rp 7,102 trilun, sementara untuk RJTL sebanyak 9.189.307 kasus dengan biaya sekitar Rp 2,134 triliun.

Pada 2018, peserta penyakit jantung yang menggunakan JKN-KIS alami penurunan kasus menjadi 906.709 kasus penanganan RITL dengan biaya sekitar Rp 5,667 triliun, sementara untuk RJTL juga mengalami penurunan menjadi 8.144.375 kasus dengan biaya sekitar Rp 1,887 triliun.

Dari perbandingan keempat tahun tersebut, diperoleh hasil bahwa pada 2017 jumlah peserta JKN-KIS penyakit jantung paling tinggi.

Adapun data tersebut jauh di bawah jumlah total masyarakat Indonesia yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menurut data Kemenkes mengenai pemanfaatan JKN-KIS, pada 2015 ada sebanyak 100,6 juta kunjungan rawat jalan dan rawat inap di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk seluruh jenis penyakit diIndonesia.

Beberapa data pemanfaatan JKN-KIS lainnya bisa disimak di akun resmi Instagram Kemenkes , @kemenkes_ri.

Dalam unggahan itu, disebutkan data mengenai pemanfaatan JKN-KIS yang meliputi kunjungan rawat jalan dan rawat inap di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), kunjungan rawat jalan RS, dan kunjungan rawat inap RS.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/27/141850826/penyakit-jantung-di-urutan-teratas-pemanfaatan-kartu-jkn

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke