Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Repotnya Kerupuk dan Indomie Muncul di Harbolnas China…

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada yang berbeda di ajang pesta belanja online 11.11 alias Single’s Day Alibaba di China tahun lalu. Sebab, terdapat 5 produk Indonesia yang turut serta dijual.

Kelima produk asal Indonesia tersebut, yakni mie instan Indomie, Kopi Kapal Api, biskuit Richeese Nabati, Yan Ty Ty sarang burung walet, dan kerupuk Papaptonk Udang.

Di balik munculnya produk asal Indonesia tersebut, ada cerita yang membuat sebagian orang repot. Salah satunya adalah Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

“Kebetulan saya akhir tahun lalu diberikan tanggung jawab untuk mengkoordinasi keikutsertaan Indonesia di Single’s Day-nya Alibaba,” ujarnya di acara Kadin, Rabu (27/2/2019).

Ia menceritakan, kemunculan 5 produk asal Indonesia di Harbolnas China bermula ketika pimpinan Alibaba Group Jack Ma meminta agar Indonesia aktif berpartisipasi di Single’s Day China.

Presiden Joko Widodo lantas memerintahkan agar Bekraf untuk menyiapkan hal tersebut. Namun demikian, yang membuat kepala pening adalah waktu yang mepet, yakni hanya sekitar 2 bulan sebelum acara.

Sementara itu, Alibaba menyaratkan agar produk-produk asal RI tersebut harus masuk ke gudang Alibaba satu bahkan dua bulan sebelum acara.

Jumlah yang diminta pun tak tanggung-tanggung, yakni 1 juta produk. Hal ini membuat semua orang yang terkait memutar otak dan mencari produk apa yang siap dijual di Harbolnasnya China.

“Itu kami kerepotan. Walaupun akhirnya bisa menemukan 5 produk yang bisa ikut, yakni Indomie, Kapal Api, Kerupuk Papaptonk Udang dari Sidoarjo, wafer Richeese Nabati dan Yan Ty Ty sarang burung walet,” ujarnya.

Khusus untuk produk sarang burung walet, Triawan mengatakan memang produk yang digemari di China. Bahkan, kata dia, 75 persen produk burung walet di China berasal dari Indonesia.

Meskipun waktunya sempit, namun penjualan produk RI di Harbolnasnya China mencapai Rp 123 miliar dalam sehari. Angkanya memang besar namun tidak bagi pasar di China.

Sebab kata Triawan, penjualan produk di Single’s Day China mencapai Rp 455 triliun. Angka ini membukikan bahwa China adalah pasar yang sangat besar bagi produk RI yang dijual secara online.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/27/160232326/cerita-repotnya-kerupuk-dan-indomie-muncul-di-harbolnas-china

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke