Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Klub Sepak Bola Nasional Tak Melulu Andalkan Sponsor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepak bola saat ini sudah menjadi industri, sebagai industri tentunya bisnis tersebut harus paralel antara prestasi dan keuntungan bisnis.

Berkaca pada klub-klub mapan di Liga Eropa yang sudah masuk ke bursa saham, klub sepak bola domestik pun juga kepincut untuk menggalang dana dari pasar modal.

Yang paling santer adalah PT Bali Bintang Sejahtera yang memiliki klub Bali United, perusahaan ini bahkan menargetkan pada tahun ini juga bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini guna melakukan ekspansi di pengembangan sepakbola dan bisnis pendukung lainnya, Bali United bahkan mengincar dana tak kurang dari Rp 300 miliar dari pasar modal.

Jason Robert, Sekretaris Perusahaan Bali United menyampaikan sebenarnya tanpa IPO pun pihaknya bisa mengarungi kompetisi hanya saja kapasitas pendanaan terbatas. Paling besar, perusahaan mengandalkan dukungan dari sponsor.

Untuk musim kompetisi baru saja, perusahaan menyampaikan ada 30 sponsor yang akan terpajang di jersey utama dan latihan.

“Dana IPO nanti terutama akan kami gunakan untuk investasi ke tim karena harus pertahankan, beli pemain baru dan lainnya. Setelah itu perbaikan fasilitas-fasilitas penunjang seperti stadion, perlengkapan teknis pemain yang ujung-ujung untuk mengejar prestasi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (27/2/2019).

Selain pendanaan sponsor, saat ini perusahaan ini juga memiliki pendapatan minor dari bisnis ritel dan kafe miliknya. Saat ini perusahaan memiliki 1 kafe dan 5 official store dan 8 cabang serta reseller untuk menjajakan merchandise miliknya.

Namun, lebih dari setengah pendapatan perusahaan masih mengandalkan sponsor.

“Kan sponsor kami sekarang cukup penuh jadi kami butuh IPO, tetapi hal lain yang kami jajaki itu dengan bikin kafe, store, jadi sepak bola itu bukan cuma pertandingan saja tetapi juga bisnis dan mendukung industrinya bisa lebih maju,” lanjutnya.

Selain Bali United, Persija Jakarta dan Persib Bandung juga pernah dikabarkan tertarik untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Namun, kedua klub belum bisa dikonfirmasi mengenai al tersebut.

Seperti yang diungkapkan Bali United selain sponsor, pendapatan klub sepak bola didapatkan dari tiket pertandingan, merchandise dan bisnis pendukung lainnya.

“Untuk masalah itu saya tidak tahu menahu, silakan saja tanya ke manajemen bagian marketingnya. Langsung saja ke manajemen,” ujar Ardhi Tjahjoko, Manager Persija Jakarta.

Sayangnya KONTAN tak bisa mendapatkan konfirmasi utuh dari pihak klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Ferry Paulus, CEO Persija Jakarta pun tak merespon pesan singkat dan telepon dari KONTAN. (Andy Dwijayanto)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Klub sepakbola nasional tak melulu andalkan sponsor

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/27/180814826/klub-sepak-bola-nasional-tak-melulu-andalkan-sponsor

Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke