Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonom Prediksi Rupiah Masih Melemah Besok

JAKARTA, KOMPAS.com - Mata uang rupiah harus lunglai terhadap dollar Amerika Serikat. Ekonom menilai pelemahan rupiah disebabkan kenaikan harga minyak mentah hingga investor dalam negeri yang mulai menjual saham emiten yang overvalue.

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.030 per dollar AS, melemah 0,27 persen dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 13.992 per dollar AS. Sementara dari data Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah melemah 0,10 persen ke level Rp 14.004 per dollar AS.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan pelemahan rupiah disebabkan kenaikan harga minyak mentah ke level 65,7 dollar AS per barrel atau naik 0,78 persen.

"Harga minyak naik menyusul eskalasi konflik antara Pakistan-India, Venezuela-Kolumbia dan pengetatan pasokan negara OPEC. Setelah jet India ditembak jatuh Pakistan, kondisi geopolitik memanas. Harga minyak yang naik berdampak negatif bagi Indonesia karena defisit perdagangan diprediksi makin melebar," ucap Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (27/2/2019).

Di samping itu, Bhima juga melihat proteksi dagang yang dilakukan Filipina terhadap produk CPO Indonesia juga menjadi sentimen negatif bagi kinerja ekspor sawit tahun ini. Ditambah kondisi dalam negeri, di mana investor mulai menjual emiten yang overvalue.

"Aksi profit taking mengantisipasi kinerja keuangan beberapa emiten yang akan dirilis Maret nanti," imbuhnya.

Besok, Bhima memperkirakan rupiah masih akan melemah meski mampu tertolong oleh keterangan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Jerome Powell terkait stance kebijakan moneter AS yang lebih moderat.

Dia memperkirakan rentang rupiah besok ada di kisaran Rp 14.050-Rp 14.100 per dollar AS. (Jane Aprilyani)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ekonom ini memprediksi rupiah akan melanjutkan pelemahan besok

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/27/183148926/ekonom-prediksi-rupiah-masih-melemah-besok

Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke