Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anggap Bukan Ancaman, BNI Gandeng 15 Fintech

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menganggap kehadiran perusahaan teknologi keuangan alias financial technology (fintech) di Indonesia bukan sebuah ancaman bagi industri perbankan.

BNI menilai fintech sebagai mitra untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat. Apalagi indeks inklusi keuangan di Indonesia masih terbilang rendah dalam beberapa tahun terakhir.

Deputy General Manager IT Bidang Pengembangan BNI Muhammad Faisal Jazuli menuturkan, pihaknya  sudah menjalin kerja sama dengan belasan fintech, khususnya jenis peer to peer lending dan pembayaran. 

Ini merupakan terobosan baru di tengah kekhawatiran fintech bakal jadi pesaing perbankan, termasuk BNI.

"Kita akan membuat platfrom yang lebih, omni channel untuk kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan fintech," kata Faisal ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Omni channel yang dimaksud Faisal ialah sebuah model bisnis lintas channel yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengalaman pelanggan mereka. Pelanggan dari perusahaan yang mempraktikkan Omni Channel dapat melakukan belanja dengan menggunakan berbagai channel sekaligus baik online maupun offline.

Menurut Faisal, seiring perjalanan waktu dan kemajuan zaman diperlukan upaya untuk mengembangkan bisnis, sehingga memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan nantinya.

Dia menyebutkan, sejauh ini BNI sudah menggandeng sekitar 15 perusahaan fintech yang spesialisasinya P2P lending dan pembayaran. Bahkan, sudah terintergrasi atau terhubung dengan layanan transaksi yang disediakan oleh BNI.

"Sekarang ada sekitar 14 sampai 15 fintech sudah connect dengan sistem kita," ungkapnya.

"Jadi secara corporate plan kita sudah merencanakan ke depannya, kita melihat fintech itu bukan sebagai pesaing justru kita akan kolaborasi dengan mereka. Sinergi dengan teman-teman fintech," tambahnya.

Faisal menjelaskan, pihaknya kini masih fokus menjalin kerja sama dengan perusahaan fintech P2P lending dan pembayaran. Namun, tidak menutup kemungkinan akan merambah dan menggaet fintech jenis lainnya.

Sejauh ini, catatan OJK sudah ada sekitar 99 fintech berbagai spesialisasi layanan yang terdaftar dan berizin. Ada banyak jenis fintech telah berjalan dan beroperasi di Indonesia, mulai jenis crowdfunding (urun dana), peer to peer (P2P) lending, payment, dan lainnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/28/064500626/anggap-bukan-ancaman-bni-gandeng-15-fintech

Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke