Kekayaan Oprah Winfrey Lenyap Rp 819 Miliar dalam Sehari, Ada Apa?

NEW YORK, KOMPAS.com - Presenter kenamaan asal AS Oprah Winfrey harus rela kekayaannya lenyap sebesar 58 juta dollar AS atau setara sekira Rp 819 miliar dalam sehari pada Rabu (27/2/2019) waktu setempat atau Kamis (28/2/2019) waktu Indonesia. Apa yang sebenarnya terjadi?

Kekhawatiran mengenai melambatnya pertumbuhan keanggotaan perusahaan layanan diet dan kebugaran Weight Watchers International membuat investasi Winfrey berguncang. Winfrey memiliki 8 persen saham Weight Watchers.

Dikutip dari USA Today, Jumat (1/3/2019), saham Weight Watchers ambrol pada perdagangan Rabu waktu setempat. Akibatnya, kekayaan Winfrey mau tak mau ikut terkikis.

Saham Weight Watchers sempat anjlok 36,1 persen ke level 18,90 dollar AS. Ini terjadi setelah manajemen WeightWatchers menyatakan bahwa perusahaan memulai tahun 2019 dengan mengecewakan.

Periode awal tahun adalah waktu paling krusial bagi bisnis hidup sehat. Pada tahun 2018 lalu, Weight Watchers melakukan rebranding menjadi WW atas izin Winfrey, dengan tujuan untuk menjawab besarnya minat terhadap kebugaran dan produk-produk berbahan alami.

Namun, keputusan bisnis tersebut tampaknya tak membuahkan hasil membahagiakan. Pada kuartal IV 2018, pendapatan bersih WW menyusut 30,5 persen menjadi 43,8 juta dollar AS.

Akan tetapi, jumlah pelanggan pada periode tersebut naik 22,4 persen menjadi 3,9 juta orang dibanding periode yang sama tahun 2017. CEO WW Mindy Grossman menyatakan pihaknya memulai tahun 2019 dengan tak agresif dibandingkan kuatnya kinerja pada tahun sebelumnya.

Untuk menggenjot bisnis perusahaan, sebut Grossman, Winfrey telah setuju untuk memainkan peranan penting dalam promosi pemasaran di televisi maupun kanal digital.

Winfrey pertama kali berinvestasi di Weight Watchers pada tahun 2016 silam. Presenter wanita terkaya di dunia tersebut mengakuisisi 10 persen saham Weight Watchers dengan harga 6,79 dollar AS per lembar saham.

Winfrey pun masuk dalam jajaran miliarder dunia. Pada tahun ini, kekayaannya diestimasikan mencapai 2,5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 35 triliun.