Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayalah Noorsyaidah, Orang yang Sakit Aneh Itu (21)

Kompas.com - 12/07/2008, 12:48 WIB

Selama sekitar 15 menit kami berbicara, keluarga Noor tak juga memperlihatkan wanita yang dimaksud. Saya lalu terdiam sejenak dan berpikir ada apa di balik semua ini. Padahal, kedatangan saya ke rumah itu jelas-jelas ingin bertemu dengan wanita yang dimaksud untuk mewawancarai dan mengambil gambarnya.

Akhirnya, saya beranikan diri bertanya. "Maaf Bu... saya potong. Kira-kira Ibu yang katanya sakit aneh itu sekarang posisinya di mana? Bisakah saya menemuinya?" tanya saya kepada seorang wanita berkaus merah. Wanita itu terdiam sejenak. Ia lalu menjawabnya, "Sayalah orang yang sakit itu."

Sekilas saya menangkap kesan wanita itu sehat, segar bugar, dan tak mengalami kelainan apa-apa. "Memang kalau pertama kali melihat tidak seperti sakit kan? Tapi kalau sudah melihat ini...." (Wanita itu menyingkapkan kaosnya dan memperlihatkan bagian perutnya yang ditumbuhi besi-besi kawat).

Saya terkejut, gemetaran, dan sedikit panik. Astaga, apa saya tidak salah melihat. Setelah saya amati, ternyata benar bahwa benda-benda yang menancap di perut wanita itu berupa kawat.

Agar saya semakin yakin, wanita itu meminta keponakannya mengambil sebagian kawat yang telah berjatuhan dan dikoleksinya dalam sebuah tempat. "Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun," ucap saya dalam hati.

Bulu kuduk saya berdiri. Badan saya rada gemetar. Mimpikah saya? Atau jangan-jangan saya sedang berada di alam yang lain? Apalagi seumur-umur saya belum pernah menyaksikan peristiwa langka semacam ini. Mata saya belum berkedip karena terperanjat.

Sang wanita itu bercerita bahwa kawat-kawat yang ada di depan saya itu pernah terbang saat hendak disentuh seseorang. Berbekal keimanan, saya memberanikan diri menatap kawat-kawat itu, lalu sedikit merabanya untuk memastikan apakah benda itu benar-benar kawat atau bukan. (Muhammad Khaidir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com