Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi Kurang, Perajin Tempe Bingung

Kompas.com - 01/08/2008, 19:57 WIB

YOGYAKARTA, JUMAT-  Sosialisasi penyaluran subsidi kedelai kepada perajin tahu dan tempe di Daerah Istimewa Yogyakarta kurang dan terlambat. Di Kota Yogyakarta, sebagian baru menerima penjelasan beberapa hari sebelum disalurkan. Di Bantul, ada yang mendapat kupon di hari terakhir masa berlaku kupon.

Subsidi kedelai di Yogyakarta disalurkan Selasa, Rabu, dan Kamis lalu. Tapi perajin menerima kupon dan mendapat penjelasan tiga hari sebelum penyaluran. Mereka tak punya waktu untuk mengumpulkan uang guna mencairkan kupon. Sebab, kedelai harus dibeli tunai.

Pramono (30), perajin tempe di Kotagede, mengaku terpaksa berhutang ke tetangga agar bisa mencairkan kupon senilai Rp 900.000 miliknya. "Kuponnya hanya berlaku tiga hari, jadi harus cepat-cepat dicairkan. Kalau enggak, jatah saya bisa hangus," katanya, Jumat (1/8).

Di Kecamatan Sewon, Bantul, kupon baru didapat 31 juli. Padahal, masa berlaku kupon adalah sampai hari itu. "Pak Dukuh baru membagikan kupon kemarin sore. Padahal katanya daerah lain sudah dapat kedelai," kata Muhamad Abdulah (55) perajin tempe di Desa Bangunharjo, Sewon .

Selain terlambat, perajin tidak mendapat penjelasan tentang cara dan lokasi pencairan kupon. "Ada yang bilang di kantor kecamatan, ada yang bilang di kelurahan. Ternyata tempatnya di toko," kata Kamirah (64).

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi DIY Fabianus Koesdarto mengatakan, penyaluran subsidi kedelai, meski semaksimal mungkin, tetap ada potensi tidak memuaskan bagi perajin.Mepetnya waktu distribusi diakui Kepala Dispe rindagkop Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepatu Impor dari China Banjiri Pasar RI?

Sepatu Impor dari China Banjiri Pasar RI?

Whats New
BSI Luncurkan Sukuk Berkelanjutan, Simak Imbal Hasil yang Ditawarkan

BSI Luncurkan Sukuk Berkelanjutan, Simak Imbal Hasil yang Ditawarkan

Whats New
InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

Whats New
Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Whats New
BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com