Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantura Jawa (Harus) Siap Terima Arus Mudik

Kompas.com - 03/09/2008, 08:20 WIB

KURANG dari sebulan lagi pergerakan jutaan manusia kembali akan terjadi di Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, jutaan orang akan berduyun-duyun mudik ke kota atau desa asal. Selanjutnya akan diikuti arus balik. Lalu, bagaimana kesiapan infrastruktur jalan menghadapi mudik dan arus balik Lebaran 2008?

Menghadapi itu, Direktur Jalan dan Jembatan Wilayah Barat Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hediyanto menyatakan, ”Untuk pertama kalinya, jalan dari Jakarta ke Semarang telah empat lajur. Kami pastikan pelebaran dari tiga menjadi empat lajur di ruas Tegal-Pemalang dan Pemalang-Pekalongan selesai.”

Sebenarnya, empat lajur di jalur pantai utara (pantura) Jawa tak hanya berakhir di Semarang, tetapi di Trengguli (8,50 kilometer sisi timur Kota Demak). Dalam perjalanan dari ujung barat ke ujung timur Pulau Jawa Agustus lalu, Kompas mengamati kesiapan jalur mudik. Bermula dari Gerbang Tol (GT) Cikampek, potensi kemacetan ada di ruas GT Cikampek, yaitu pertigaan Jomin.

Hal itu seharusnya bisa diatasi dengan rekayasa lalu lintas di GT Karawang Barat, Kalihurip, atau Sadang. Selain itu, juga menertibkan ruas GT Cikampek-Jomin. Di ruas itu banyak warung serta perhentian truk dan bus. Selepas GT Cikampek ke arah timur hingga Losari, yaitu perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, seharusnya tidak ada hambatan. Namun, hingga kini di ruas Cikampek-Sukamandi jalannya berlubang karena perbaikan belum selesai.

Ruas Eretan-Lohbener diharapkan tidak lagi macet karena sejak tahun 2007 telah dilakukan penambahan lajur, yaitu dari tiga lajur menjadi empat lajur. Perbaikan yang dilakukan di jalur pantura, yang masuk wilayah Jabar, menjadikan jalur pantura meningkat statusnya dari sedang menjadi baik. Namun, Departemen PU tetap harus memerhatikan ruas Pamanukan-Eretan, Arjawinangun-Palimanan, dan Kanci-Losari. Selain ruas Kanci-Losari, jalan di ruas-ruas tersebut masih bergelombang.

Menyeberangi Sungai Cisanggarung (batas Jabar-Jateng) dari Losari ke Tegal (40,5 km) kondisi jalan sedang. Pada bulan lalu di ruas itu masih bertebaran lipatan aspal dan lubang. ”Ruas Brebes-Tegal belum pernah ditingkatkan sejak 15 tahun silam,” ujar Hediyanto.

Menurut dia, ada rencana dibangun lintas baru Brebes-Tegal (12 km). Ini bagian dari Stategic Road Improvement Project Bank Dunia. Tidak jauh dari Losari, yaitu di pertigaan Tanjung, pemudik dapat menuju Purwokerto, Banyumas, Kebumen, dan wilayah lain di Jateng bagian selatan. Jalan Tanjung-Prupuk-Ajibarang-Wangon lebarnya sudah 7 meter dan kondisi jalannya sedang.

Sementara itu, di ruas Tegal-Pemalang dan Pemalang-Pekalongan kegiatan pelebaran jalan menjadi empat lajur dilakukan secara ”maraton”. Pembetonan dan pembuatan drainase jalan terus dikerjakan. Sayangnya, di proyek tersebut belum dipasang median jalan. Pemudik harus ekstra hati-hati menghadapi bus yang menyalip dengan ”buas”, memakai jalur arah berlawanan.

Sementara itu, di Alas Roban sudah ada tiga jalan. Kendaraan pribadi sebaiknya melintas di ruas utara. Ruas tengah dan selatan dipadati truk dan bus.

Di pantura Jateng juga ada beberapa jalan lingkar, yakni di Pemalang (7,25 km), Weleri (5,20 km), dan Kaliwungu (8,10 km). Bila Jembatan Bodri, di timur Pabrik Gula Cepiring, selesai diperbaiki, arus mudik dari Losari ke Semarang akan lebih lancar. Dari Semarang menuju timur, potensi kemacetan ada di ruas Pati-Yuwana yang hancur akibat banjir awal 2008. Departemen PU sedang meninggikan dan membeton jalan itu (8 km). Hingga Lebaran pembetonan masih dilakukan sepanjang 2 km sehingga setiap malam di ruas itu terjadi kemacetan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com