Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Acid Jaya: "A Leading Tapioca Starch Company in the World"

Kompas.com - 30/03/2009, 08:58 WIB

Di dunia, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara ketela. Ini bukan kalimat ejekan tapi penggambaran fakta. Sebagai salah satu negeri tropis, Indonesia adalah tempat yang bagus bagi tumbuhnya ketela. Dan tanaman ini merupakan sumber karbohidrat terbesar ketiga.

Hanya saja, ketela sering dianggap sebagai simbol second class. Maklum, ketela seringkali menjadi staple food di kala susah. Padahal di sejumlah negara lain yang juga merupakan penghasil ketela, ada banyak ragam hidangan lezat dari ketela.

Singkat kata, di tangan orang yang mau melihat jernih, ketela punya posisi yang bagus. Dan banyak yang paham dengan kelebihan yang ada di ketela, mencintai dan mengeksplorasi kelebihan ketela yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Di mana ketela yang diolah bisa menghasilkan berbagai macam bahan baku untuk makanan olahan.

Yang menarik, ternyata di negeri yang banyak menghasilkan ketela ini rupanya tak banyak perusahaan yang mencintai ketela dan mengembangkan produk olahan ketela. Salah satu dari sedikit perusahaan tersebut adalah Sungai Budi Group yaitu sebuah perusahaan agribisnis yang berbasis di Lampung.

Di tahun 1979, perusahaan ini mendirikan anak usaha yang bergerak di bidang ekstraksi produk ketela, PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI).  Awal mula bisnis BUDI adalah sebagai pabrik asam sitrat. Selanjutnya, sebagai hasil dari reorganisasi SBG, BUDI difokuskan sebagai perusahaan penghasil produk berbasis tapioka, dengan produk utama berupa tepung tapioka dan asam sitrat.

Kini, dengan 13 pabrik tepung tapioka, 3 pabrik asam sitrat, dan 10 pabrik pengolahan bahan turunan tepung tapioka lainnya, BUDI adalah produsen tepung tapioka terbesar di Indonesia dengan menguasai sekitar 20 persen pangsa pasar.

Di dunia, BUDI dikenal sebagai salah satu pemain terbesar di tapioca starch, yang merupakan kontributor hingga 70 persen dari pendapatan perusahaan. Ini jelas suatu hal yang menarik, karena yang sebetulnya menjadi penghasil ketela terbesar di dunia adalah benua Afrika.

BUDI bisa mencapai posisi tersebut, karena bukan hanya paham bagaimana membuat tapioka menjadi bahan baku makanan olahan, tapi juga dalam budidaya ketela yang bisa menghasilkan produk ketela berkualitas.

BUDI sendiri tidak hanya berhenti pada upaya menjadi salah satu pemain terbesar di ketela, tapi juga ingin menjadi pemain yang bisa memberi inspirasi bagi perusahaan lain di industri yang sama atau industri berbeda.

Upaya tersebut ditempuh BUDI dengan mencoba menjadi green company, melalui Clean Development Mechanism dengan wujud pengolahan limbah tapioka hingga menjadi sumber tenaga listrik. Pencapaian ini membuat perusahaan mendapatkan Certified Emission Reduction dari United Nations Framework Convention on Climate Change dan sekaligus berhak mendapatkan carbon credit yang bisa dijual kepada perusahaan lain yang belum bisa memenuhi standard atas emisi karbon.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com