Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Prabayar, Siapa Mau?

Kompas.com - 24/04/2009, 08:51 WIB

Dengan teknologi ini, pelanggan memperoleh keuntungan berupa besaran tarif listrik yang sesuai dengan tarif dasar listrik. Pelanggan pun bebas dari biaya abonemen bulanan.

Betapapun efektifnya daya kontrol si pengguna, listrik prabayar tetap memiliki kelemahan, antara lain habisnya pulsa listrik bisa membuat pelanggan ketar-ketir. Ancaman listrik padam sewaktu-waktu menjadi bayang-bayang pelanggan.

Walaupun masih memiliki kelemahan, solusi teknologi yang dirintis PT Mecoindo tetaplah menjadi alternatif untuk menghemat energi bagi pelanggan pribadi ataupun penghematan secara nasional.

Terobosan alternatif penghematan energi itu bukanlah perjalanan yang singkat. PT Mecoindo sebagai perusahaan penanaman modal asing yang bergerak di bidang meteran listrik dengan status joint venture antara Schlumberger dan grup Berca berdiri pada 1984.

Pada tahun 2001 Schlumberger melepas kepemilikannya kepada Actaris Group. Dalam perkembangannya, pada April 2007 Actaris diakuisi oleh Itron Inc, sedangkan Berca tetap berpartner dengan PT Mecoindo.

Perusahaan yang dipimpin Presiden Direktur George Daenuwy telah berkembang menjadi pabrik Itron terbesar di kawasan Asia Pasifik, dengan kapasitas produksi sebanyak 3,5 juta unit meteran listrik dan 1,5 juta unit meteran air. Di pasar domestik, pemanfaatan teknologi ini baru mencapai 30 persen, dan 70 persennya diekspor ke Asia Pasifik, Afrika, dan Eropa.

Atas alternatif teknologi ini, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Ansari Bukhari memandang, teknologi ini semestinya didorong untuk dimanfaatkan pelanggan listrik secara luas. Impor peralatan semacam ini seharusnya kian dikurangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com