Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anda Seorang Perawat? Silakah Melamar ke Jepang

Kompas.com - 10/05/2009, 22:33 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang masih membutuhkan tenaga perawat dan caregivers (perawat bagi kaum jompo) dalam jumlah besar, menyusul semakin melonjaknya kelompok usia lanjut yang kini menjadi persoalan besar di Negeri Sakura.

Demikian pandangan pimpinan salah satu lembaga pelatihan yang ditunjuk pemerintah Jepang di Tokyo, berkaitan dengan kedatangan ratusan perawat asal Filipina ke Jepang, Minggu (10/5).

Manajer Humas AOTS (The Associaton for Overseas Technical Scholarship) Hideaki Otani mengatakan, kebutuhan yang mendesak akan tenaga perawat kemudian masuk dalam pola kerjasama strategis berbentuk EPA.

AOTS merupakan salah satu lembaga pelatihan yang ditunjuk pemerintah Jepang untuk memberikan pelatihan bahasa dan budaya Jepang selama enam bulan melatih kepada para perawat asing, termasuk ratusan perawat asal Indonesia.

"Dengan semakin banyaknya penduduk yang berusia lanjut, maka semakin banyak juga dibutuhkan tenaga perawat asing, karena tenaga perawat Jepang sudah semakin berkurang," kata Otani lagi.

Untuk kedua kalinya Jepang merima kedatangan ratusan perawat asing di bawah payung kerjasama Economic Partnership Agreement (EPA), menyusul kedatangan 195 perawat dan caregivers asal Filipina di Bandara Narita.

Mereka tiba di bandara Narita dengan menumpang pesawat Japan Airlines (JAL). Kedatangan mereka disambut puluhan wartawan Jepang serta sejumlah pimpinan lembaga pelatihan yang akan memberikan training kepada pekerja profesional asal Filipina tersebut.

Sebelumnya perawat Indonesia tiba di Jepang Agustus 2008 sebanyak 208 orang. Program mendatangkan perawat ke Jepang merupakan salah satu kesepakatan dalam kerjasama ekonomi strategis EPA yang diharapkan menguntungkan Jepang dan negara mitranya.

Saat ini kaum lanjut usia (di atas 65 tahun) Jepang diperkirakan mencapai 25 persen dari total populasi yang berjumlah 127,5 juta jiwa. Situasi ini menjungkirbalikkan struktur penduduk Jepang bagai piramida terbalik, di mana kaum usia lanjut berada di posisi teratas.

Kelompok usia anak-anak, dan kelompok pekerja juga semakin jauh berkurang, sehingga tidak banyak lagi yang mengurusi orangtuanya. Keadaan ini memberatkan anggaran negara karena pemasukan dan tenaga produktif juga semakin turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com