Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekopin Sudah Babak Belur

Kompas.com - 07/07/2009, 10:02 WIB

Oleh  Stefanus Osa Triyatna

Tanggal 12 merupakan Hari Koperasi. Tahun 2009 adalah tahun ke-62 bangsa ini memperingati Hari Koperasi. Peringatan Hari Koperasi tahun ini diwarnai dengan ”perseteruan” di kalangan pembina koperasi yang masing-masing mengklaim dirinya yang paling sah menjadi ”punggawa” Dewan Koperasi Indonesia.

Dekopin sebagai wadah bernaungnya koperasi di seluruh penjuru Tanah Air beberapa tahun terakhir diperebutkan oleh dua ”nakhoda”.

Masing-masing bersikukuh menegaskan dirinya yang paling layak memimpin Dekopin dan punya legalitas sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Dekopin.

Perseteruan yang terekspos di media massa itu rupanya tidak juga menyurutkan perebutan kursi kepemimpinan Dekopin. Adi Sasono merasa sah sebagai Ketua Umum Dekopin Indonesia. Di sisi lain, Sri Edi Swasono juga merasa sah sebagai pejabat Ketua Umum Dekopin, menggantikan Nurdin Halid.

Saling klaim terhadap tampuk pimpinan Dekopin itu kini mulai dimanfaatkan pihak di luar Dekopin, yang membuat situasi semakin ruwet.

Namun, kekisruhan di tubuh Dekopin itu dibantah oleh Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan Dekopin Soeryo Bawono. ”Tidak benar terjadi kepemimpinan ganda dalam tubuh Dekopin. Yang benar adalah sekelompok orang dalam komunitas koperasi berupaya merebut kepemimpinan Dekopin yang sah dan diakui pemerintah,” kata dia.

Awal kekisruhan

Karut-marut konflik Dekopin ini berawal dari kevakuman kepemimpinan Dekopin sepeninggal Nurdin Halid sebagai Ketua Umum Dekopin periode 2004-2009. Tahun 2005 Nurdin Halid harus mendekam di penjara karena kasus korupsi.

Pada 2005 diadakan Rapat Anggota Sewaktu-waktu (RAS) Dekopin. Di forum itu Adi Sasono terpilih sebagai Ketua Umum Dekopin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com