Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuih, Korupsi BLT dan Jamkesmas Mencapai Rp 1,1 Triliun

Kompas.com - 07/07/2009, 17:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah dugaan korupsi seperti bantuan langsung tunai, biaya operasional sekolah, jaminan kesehatan masyarakat, asuransi kesehatan warga miskin, termasuk dugaan korupsi di Komisi Pemilihan Umum, dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan itu disampaikan Desa Merak yang digerakkan oleh Deddy Mizwar dan Mayor Jenderal Purn Saurip Kadi, Selasa (7/7).

Dalam jumpa pers seusai menemui pimpinan KPK, Saurip Kadi mengatakan, dibalik kebijakan pemerintah yang cukup populis di mata masyarakat, diduga terdapat praktik korupsi yang cukup besar nilainya. "Tindak korupsi ini juga ditemukan di KPU," katanya yang ikut didampingi juru bicara KPK, Johan Budi.

Selain kepada KPK, menurut Saurip, laporan dugaan korupsi itu juga disampaikan kepada calon presiden nomor 1 dan nomor 3, yakni Megawati dan Jusuf Kalla. Laporan itu tak disampaikan kepada capres nomor 2 Soesilo Bambang Yudhoyono, karena dugaan korupsi itu terkait erat dengan Yudhoyono selama menjabat sebagai presiden.

Dugaan korupsi di BLT dan jamkesmas serta askeskin, menurut Saurip, termasuk memiliki nilai cukup besar, mencapai Rp 1,1 triliun. "Data dan analisa yang kami miliki, telah diserahkan kepada KPK, karena hanya KPK yang memiliki otoritas untuk membuktikannya," katanya.

Terkait dugaan korupsi KPU, lanjutnya, terdapat pada sistem pendataan pemilih yang menyebabkan negara harus mengeluarkan dana terlalu besar, hingga Rp 980 miliar. Dana itu jauh lebih besar dibandingkan sensus pemilih lewat SMS yang diterapkan negara lain yang menghabiskan dana hanya sekitar Rp 100 juta.

Menurut konsultan keuangan Desa Merak, Justiani, sorotan korupsi saat ini tak hanya sebatas penyelewengan dana tetapi juga penerapan kebijakan pemerintah yang menyebabkan negara merugi. Seperti kebijakan BLT, jamkesmas, dan askeskin, yang belakangan ini diketahui disetir oleh International Monetary Fund (IMF), merupakan salah satu bentuk korupsi kebijakan.

Begitu juga dengan sistem pendataan pemilih yang dilaksanakan KPU sekarang ini. Kebijakan BLT, lanjutnya, juga menghina hak azasi manusia karena menghina rakyat miskin. "Dengan kebijakan BLT ini, rakyat miskin dianggap tak berdaya membiayai hidupnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com