Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemal Arsjad, Bangkit lewat Tombol BlackBerry

Kompas.com - 06/10/2009, 08:30 WIB

KOMPAS.com - Bangkit dari masa lalu yang kelam. Begitulah tekad yang dijalankan Kemal Arsjad hingga sukses mendirikan Better-B, perusahaan pembuat aplikasi telepon seluler BlackBerry.

Sekalipun lahir dari keluarga yang mapan dan kuliah di Universitas Pelita Harapan (UPH) yang mahal, Kemal harus menjalani masa muda yang kelabu.

Sembari kuliah di Jurusan Marketing UPH, pada 1994, Kemal menjalankan bisnisnya, mengelola gokart off road dan berbagai event organizer di Bukit Sentul. Bisnisnya lumayan sukses. Tapi, sayang, Kemal terjerumus dalam dunia obat-obatan terlarang. Alhasil, kuliahnya pun molor tujuh tahun dan hampir drop out (DO).

Bukan itu saja. Duitnya nyaris habis. “Pada tahun 2000, saya bangkrut dan sempat tidak punya apa-apa lagi,” kenang Kemal. Untungnya, ia bisa lulus kuliah pada 2001.

Biarpun sudah bangkrut, Kemal masih belum putus asa. Ia ingin membangun kembali bisnisnya. Hanya, pintu jaringan sudah tertutup baginya. “Cap anak bengal sudah melekat. Kala itu benar-benar saya terpuruk,” kenang Kemal, pahit.

Kemal lalu memutuskan untuk menjalani rehabilitasi di sebuah pondok pesantren. “Saya mulai menyadari kesalahan,” ujar Kemal, sembari senyum.

Setelah lulus kuliah pada 2001, Kemal sempat kerja di Elnusa. Saat bertugas ke Dumai, Riau, kepekaan sosial Kemal disentil. Ia melihat masyarakat Dumai tidak banyak menikmati kekayaan minyak di tanah mereka sendiri. Melihat kondisi itu, Kemal termotivasi untuk bangkit dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Ia pun memberanikan diri keluar dari pekerjaannya.

Titik balik kehidupan Kemal lahir dari sebuah ketidaksengajaan. Karena sangat menggemari gadget, Kemal tertarik untuk menjalankan bisnis yang berkaitan dengan gadget.

Memang, latar belakang pendidikannya bukan di dunia teknologi informasi. Tapi, Kemal paham benar mengenai gadget. Maklum, ia ganti ponsel setiap dua bulan–tiga bulan sekali.

Nah, ide untuk berbisnis TI berawal dari ponsel pintar BlackBerry, yang dibeli Kemal pada tahun 2006. Dari pengalaman memakai BlackBerry, Kemal tahu bahwa terjadi pergeseran pada para pemakai ponsel pintar tersebut. Pasalnya, orang tidak hanya menggunakan BlackBerry untuk berkomunikasi belaka, namun juga untuk menikmati hiburan. “Itu menjadi celah bisnis,” ujar lelaki kelahiran 1976 ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com