Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membantu UKM Menembus Batas

Kompas.com - 19/11/2009, 06:03 WIB

ABF akan menyediakan pelatihan bagi para eksekutif UKM yang difokuskan pada pemahaman atas pasar lokal yang menjadi sasaran.

”Singapura akan memimpin proses implementasi pertama ABF pada tahun 2010 di Peru dan Thailand. ABF menyiapkan program pelatihan lima hari yang mencakup pemahaman tentang struktur pasar lokal. Kami percaya ini akan menambah aliran investasi UKM pada negara yang menyelenggarakan pelatihannya nanti,” ujar Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lee Yi Shyan.

 

Dukungan negara

Saat berbagi ide dengan 20 pemimpin anggota APEC lain, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan bahwa di negaranya ada inisiatif berbagi risiko khusus yang diberikan kepada UKM yang membutuhkan kredit modal dari bank.

Dengan inisiatif ini, ada skema agar Pemerintah Singapura menanggung sebagian dari risiko usaha UKM yang seharusnya ditanggung seluruhnya oleh bank.

Dengan cara ini, UKM yang memiliki potensi usaha tetapi tidak cukup memiliki agunan bisa tetap mendapatkan kredit bank. Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) sangat berharap APEC tidak berhenti pada upaya membuka akses ke pasar internasional, tetapi juga menyediakan fasilitas pembiayaan khusus bagi UKM.

”Bisnis UKM mencakup 40 persen produk domestik bruto APEC. Nilai ini terlalu besar untuk dikucilkan. Fokus perhatian utama ABAC adalah bertambahnya akses pembiayaan pada UKM, selain mengadakan pelatihan hingga membantu akses pasar,” kata Ketua ABAC Teng Theng Dar.

Bahkan, Amerika Serikat sendiri sadar atas fungsi UKM dalam perekonomiannya. Pemerintahnya akan melakukan segala upaya untuk mencarikan peluang agar UKM berhasil.

”UKM adalah inkubator bagi bakat-bakat terpendam yang mampu menjadi pelaku bisnis tangguh dan pada saat yang sama menjadi tulang belakang perekonomian nasional. Ini berlaku di semua negara,” ujar Pejabat Perdagangan Amerika Serikat Ron Kirk.

Bagi Jack Ma, setiap UKM sebaiknya berdiri atas empat prinsip. Pertama, fokus pada kepuasan konsumen yang telah memberikan kebahagiaan kepada pebisnisnya, bukan pada kepuasan pemegang saham.

Kedua, layani pegawai sebaik mungkin karena mereka yang menjadikan mimpi kita menjadi kenyataan. Ketiga, belajar memahami pesaing sehingga bisa mengetahui kekurangannya.

”Keempat, jangan pernah menyerah pada mimpi yang sedang Anda bangun. Anda bisa bertahan seminggu lebih tanpa makanan atau tiga hari tanpa minum air. Tetapi, Anda akan mati jika kehilangan harapan satu menit saja. Bisnis kecil akan hilang arah tanpa ada sasaran yang ingin dituju,” pesan Ma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com