Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walet Akan Dipajaki 10 Persen

Kompas.com - 10/02/2010, 13:03 WIB

LUBUKLINGGAU, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan, akan mengenakan pajak sebesar 10 persen dari penghasilan penangkaran sarang burung walet kepada pengusaha yang ada di daerah itu.

"Penarikan restribusi ini sesuai UU No 28 Tahun 2009 tentang pajak retribusi daerah. Pembebanan pajak walet ini disepakati akan ditarik 10 persen per kilogramnya dalam setiap kali panen," kata Sekretaris Kota Lubuk Linggau Akisropi Ayub, Rabu (10/2/2010).

Keputusan itu dibuat, kata dia, setelah pihaknya mengadakan rapat dengan para pengusaha penangkar walet yang ada di daerah tersebut, Selasa (9/2/2010).

Dalam rapat ini juga disepakati, bangunan yang dijadikan penangkaran harus berketinggian lebih dari 8 meter dari tanah dan untuk panangkaran yang berada di jalan protokol, bagian bawah bangunannya harus dimanfaatkan untuk pertokoan.

Data yang diterima Pemkot Lubuk Linggau, hingga saat ini jumlah penangkaran walet di daerah itu mencapai 200 unit.

"Jika penarikan restribusi berjalan lancar dan semua pengusaha membayar pajak, dalam setiap tahunnya pemkot setempat berpotensi memiliki pendapatan yang cukup besar guna membiayai kegiatan pembangunan di wilayah tersebut," katanya.

Pemkot Lubuk Linggau, tambah dia, akan secepatnya menyusun rancangan peraturan daerah (raperda) yang akan mengatur tentang penangkaran sarang burung walet guna diajukan ke DPRD Kota Lubuklinggau guna disahkan.

Sementara itu, koordinator LSM Yayasan Adil Lestari (Yali) Kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Musi Rawas, Hendri, menyambut baik niat pemkot setempat untuk menerbitkan perda penangkaran sarang burung walet. Selama ini pengusaha walet di daerah itu terkesan sekehendak hati mendirikan bangunan untuk dijadikan usaha serupa tanpa memerhatikan aspek lingkungan dan potensi penyakit yang ditimbulkan dari usaha tersebut.

Ia mengatakan, saat ini harga di pasaran air liur walet kualitas bagus di Lubuk Linggau per kilogramnya dihargai hingga belasan juta rupiah dan untuk kualitas sedang di kisaran Rp 5 juta-Rp 6 juta. Jika ditarik 10 persen dikalikan jumlah 200 unit usaha penangkaran walet, setiap tahun hasil yang didapat cukup besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com