Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rp 2.000, Bisa Topang Masa Tua

Kompas.com - 11/03/2010, 08:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Usia boleh senja, tetapi semangat untuk berkarya tetap tinggi. Itulah yang dipraktikkan Iwa, pemilik Indo Cipta Galeri Craft Art di Bogor, Jawa Barat.

Perempuan berusia 61 tahun ini setiap hari menopang usahanya dengan bekerja sebagai perajin aksesori dan sulaman kepompong. Dengan penglihatan yang mulai surut, setiap hari dia bisa menghasilkan lebih dari 10 kerajinan. Bahkan, dalam waktu tiga bulan, dia bisa menghasilkan sekitar 300 kerajinan dari tangannya sendiri.

Alhasil, dari hasil kerjanya itu, nenek satu cucu ini tak perlu menggantungkan hari tuanya di tangan suami ataupun anak-anaknya.

”Umur sekian enggak masalah. Ngapain pensiun, ngapain kita berhenti. Kita senang kok hobi kita tersalur, biarpun sudah nenek-nenek. Nanti saja kalau sudah diambil Tuhan baru pensiun,” kata Iwa kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi pameran ekonomi daur ulang, Hotel Bidakara, Jakarta.

Sudah sembilan tahun Iwa membuat kerajinan kepompong. Sebelum memproduksi kerajinan aksesori dan sulaman kepompong, nenek satu cucu ini membuat kerajinan bunga kering. Pekerjaan ini dijalaninya sejak 32 tahun silam.

Saat itu, Iwa baru saja diperistri oleh suaminya, Irwin Hasibuan (62). Kehidupan pengantin baru ternyata membuatnya memiliki banyak waktu luang. Dia pun mencari kegiatan dan mulai menggeluti hobinya saat masih gadis dulu, yakni membuat kerajinan.

Dengan bermodalkan Rp 2.000, dia menjajal kerajinan bunga kering. Tak disangka, hasil kerajinannya ini laku dijual dan pesanan pun mulai membanjir.

Puluhan tahun menyetir usahanya, Iwa pernah berulang kali mengalami jatuh bangun. Usahanya mengalami masa kejayaan pada 1992. Saat itu, banyak pesanan mengalir dari Amerika Serikat, Brunei, dan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

Dari dalam negeri, pelanggannya banyak berasal dari kalangan birokrat. Namun, krisis moneter 1997 menghantam usahanya. ”Saat krisis moneter itu pelan-pelan usaha saya terus menurun. Itulah yang disebut sampai titik nadir kami. Terus terang saya bingung mau bagaimana. Pokoknya sempat menangis berdarah-darah,” ujarnya pelan.

Tak kehilangan semangat, ibu tiga anak ini terus memproduksi bunga kering. Zaman pemerintahan Gus Dur, dia mendapat pesanan 20 rangkaian bunga kering dari kalangan pegawai pemerintahan. Pesanan ini cukup membangkitkan usahanya kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com