Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Pesona "Earnings" Kuatkan Bursa?

Kompas.com - 29/03/2010, 13:33 WIB

Berbanding terbalik dengan kebijakan Amerika Serikat, China justru bersiap mengencangkan sabuk moneternya. Data-data ekonomi yang cukup bagus pada kuartal pertama 2010, dapat menstimulasi lonjakan inflasi. Tingkat Inflasi China mengalami kenaikan 2,7 persen untuk bulan Februari year on year. Catatan ini adalah rekor tertinggi dalam 16 bulan terakhir. PM China Wen Jiabao menetapkan batas akhir tingkat inflasi di level 3 persen, sebelum melakukan pengetatan moneter.

Kehendak berbeda ditunjukkan oleh pemerintah Jepang dan Korea Selatan. Institusi moneter kedua negara masih menerapkan kebijakan yang longgar. Menurut pernyataan pemerintah Jepang, negara masih memerlukan stimulus untuk keluar dari deflasi. Rencana ini tetap berjalan di tengah pertentangan dalam tubuh bank sentral.

Beberapa pihak sempat mengungkapkan bahwa anggaran Jepang sudah sangat terbatas, sehingga tidak bisa mengucurkan stimulus lanjutan. Meskipun memiliki tujuan yang sama dengan Jepang, Pemerintah Korea Selatan memilih kelonggaran moneter suku bunga rendah di level 2,0 persen. Langkah ini berlaku untuk beberapa waktu mendatang demi menjaga kondisi ekonomi yang mulai tumbuh kembali. Roda industri yang lebih kencang diharapkan mampu menyokong penguatan indeks KOSPI.

Perkembangan terhadap isu ekonomi di Eropa, Amerika dan Asia sedikit banyak akan mempengaruhi stabilitas pasar keuangan. Kestabilan fundamental akan menjadi kata kunci dalam pergerakan bursa regional pada kuartal kedua 2010. Pada akhirnya, segenap pelaku ekonomi mengharapkan bisnis dan investasi tahun ini akan jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sehingga semua pihak dapat meraih hasil yang optimal. (Ariston Tjendra/Senior Research and Analyst Monex)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com