Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah di Kuartal Dua Bakal Terhimpit?

Kompas.com - 08/04/2010, 09:25 WIB

Situasi berbeda tampak pada sektor keuangan kawasan eropa. Tekanan psikologis dari krisis Yunani tetap membayangi pasar saham Portugal, Irlandia, Yunani dan Spanyol. Mayoritas investor masih tampak khawatir terhadap efek sistemik masalah utang Yunani. Namun ketakutan tersebut dapat diredakan oleh berkurangnya kecemasan pasar atas resiko sovereign eropa. Sehingga hot money bisa bergulir kembali menuju aset negara maju dalam tiga bulan ke depan.

Faktor kedua yang bisa mengakhiri rally rupiah adalah ekspektasi atas tingkat interest rate differential (perbedaan selisih bunga). Apabila pelaku pasar mulai berharap pada kenaikan suku bunga AS, perbedaan selisih bunga ini akan menekan aset pasar berkembang Indonesia, terutama pasar modal dan obligasi. Ekspektasi para pelaku pasar terhadap siklus kenaikan bunga AS pada kuartal kedua diprediksi akan naik, mengacu pada data-data ekonomi AS yang membaik. Akumulasi hasil laporan positif berpotensi mengangkat kepercayaan investor asing terhadap kinerja dollar dibandingkan mata uang lain.

Merujuk pada analisa teknikal USD/IDR pada grafik Daily dan Weekly, dapat dilihat bahwa RSI dan Stochastic berada di area oversold. Pada saat bersamaan, MACD di grafik Daily membentuk formasi bullish divergence. Fakta ini seharusnya mengubah bias koreksi bullish US Dollar terhadap rupiah, setidaknya mampu membidik area 9.200 dalam waktu dekat. Dengan catatan, dibutuhkan penembusan secara konsisten diatas area 9.090 – 9.110 untuk memicu momentum koreksi pelemahan rupiah lebih lanjut.

Pada fase ini, level 9.000 menjadi support kunci untuk menahan apresiasi rupiah lebih jauh. Bila Rupiah menembus area di bawah 9.000, akan memicu penguatan rupiah menuju target Fibonacci 79 persen di area 8.980.

Berdasarkan analisa teknikal dan fundamental, seharusnya trend utama rupiah masih dalam jalur apresiasi untuk jangka panjang. Proyeksi jangka pendek menunjukkan bahwa Rupiah masih berpeluang terkoreksi melemah sebelum melanjutkan penguatan kembali. (Albertus CK/Senior riset dan analis Monex)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com