Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Kambing "Online", Mengapa Tidak?

Kompas.com - 13/06/2010, 08:19 WIB

Desy mengaku setiap hari ada saja pesanan yang harus dilayaninya, hingga akhirnya ia memilih keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dan sepenuhnya mengurusi toko online-nya.

"Mula-mulanya saya memang sering membeli aneka produk secara online. Dari sana lalu terpikir untuk membuka toko online sendiri dan ternyata laku," kata Desy, akhir Mei lalu, seraya mengaku beromzet rata-rata Rp 10 juta per bulan.

Ia kini menyiapkan situs web khusus sebagai tempat baru menjajakan dagangannya. Ia yakin bahwa pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan melalui jalan ini, baik bagi dirinya maupun lingkungan di sekitarnya.

Ia juga menerapkan sistem kulakan, memproduksi sendiri barang-barangnya, juga menitipkan jasa pembuatan ke orang atau pihak lain. Mata rantai pemberdayaan itu berjalan dari satu pihak ke pihak lain, yang bermuara pada kepuasan konsumen akhir.

Pilihan membuka situs web tersendiri telah lebih dulu dipilih Arif Wicaksono yang bersama istrinya, Rukha Wicaksono, mengembangkan butik online.

Arif mengaku, omzet usahanya terus berkembang hingga mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Dan, hal itu antara lain juga dipengaruhi oleh adanya situs web tersebut. Tentu saja pembukaan situs web itu harus diimbangi dengan penataan tampilan dan terus memperbarui produk dan tampilannya.

"Selain itu, kami juga melakukan search engine optimization sehingga situs web kami selalu muncul di halaman-halaman awal ketika orang menggunakan fasilitas mesin pencarian di internet," kata Arif.

Desy mengaku, hampir sebagian besar wilayah di Indonesia pernah memesan produknya, mulai dari Banda Aceh hingga sejumlah kota di Papua. Ini sejalan dengan misi internet yang dapat menjangkau semua wilayah asalkan ada jaringannya.

Khusus pemesan produk yang ditawarkan secara online, misalnya, harus memastikan ada tidaknya jasa pos pengantar hingga wilayahnya. Ini sekaligus menjadi gambaran pemerataan wilayah dan akses mendapatkan informasi sekaligus barang yang diinginkan.

Belanja secara online maupun jumlah toko online di Indonesia diprediksi akan terus meningkat seiring meningkatnya jumlah pengguna internet di Tanah Air. Cukup dengan memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook, misalnya, yang awal tahun ini menurut survei eMarketer penggunanya di Indonesia mencapai 15,3 juta, bisa dibayangkan potensi sebuah jual beli secara online. Jumlah itu lebih kurang separuh jumlah pengguna aktif internet di Tanah Air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com