Meski begitu, tidak semua pedagang mau menjual cabai oplosan. Salah satunya Sodik, pedagang Pasar Santa. Dia menaruh cabai rawit merah tanpa campuran di lapaknya, terletak di bagian depan bersama beragam jenis sayuran lain. Dia sengaja menjual cabai kualitas bagus agar pembeli tidak kecewa.
Peredaran cabai oplosan ini mendapat perhatian serius dari pejabat Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Jakarta Selatan, James Marpaung mengimbau masyarakat tidak membeli cabai oplosan. Menurut James, tidak ada jaminan konsumen akan sehat jika mengonsumsi cabai oplosan tersebut.
”Mengonsumsi cabai oplosan bisa berisiko bagi kesehatan kita. Saya berharap pedagang tidak hanya mementingkan keuntungan saja, tetapi juga kesehatan pembelinya,” kata James.
Dia berencana turun ke pasar-pasar tradisional di wilayah Jakarta Selatan bersama tim lintas instansi. Tim tersebut terdiri dari unsur Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya dan Suku Dinas Perdagangan Umum Jakarta Selatan. ”Kami baru bertemu mereka besok (Kamis 15/7) ini,” katanya.
Tim lintas instansi ini juga akan menelusuri penyebab kenaikan harga cabai. Menurut dia, kenaikan harga cabai ini perlu mendapat perhatian karena tidak ada gagal panen cabai maupun kelangkaan stok. ”Kalaupun ada kenaikan harga tarif dasar listrik, hal ini tidak terkait langsung dengan harga cabai di pasaran,” kata James.