Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Hercules di Riau Airlines (2)

Kompas.com - 18/10/2010, 10:17 WIB

Di jajaran komisaris, konon terdapat seseorang yang mesti dipatuhi dan diikuti perintahnya. Tanpa izin orang berpengaruh itu, niscaya keputusan Dirut tidak akan dapat dijalankan. Kekuasaan komisaris ekstra ini sangat besar, bahkan mencampuri urusan teknis yang semestinya berada di tangan Dirut.

Dengan kondisi seperti itu, beberapa pemegang saham dari pemerintah daerah mulai memperhitungkan sahamnya. Pemerintah Kota Dumai, Pekanbaru dan Indragiri Hilir sudah mengkaji untuk menarik sahamnya dari RAL. Pertimbangannya, untuk apa menambah saham untuk sesuatu yang tidak pasti hasilnya. Lebih baik uang APBD dipakai untuk mengatasi persoalan rakyat yang lebih pelik.

Suara untuk menutup RAL juga mulai terdengar. Anggota Komisi B DPRD Riau, Jefry Noer berulang kali mengeluarkan pernyataan meminta RAL ditutup. Namun untuk menutup RAL di Tanah Melayu bukan persoalan gampang. RAL sudah dianggap sebagai marwah Riau (baca : gengsi Riau). Menutup RAL adalah aib yang memalukan Riau.

Masalah RAL sudah sampai pada titik yang membahayakan. Siapapun yang menggantikan Teguh sebagai Direktur Utama PT RAL, perusahaan itu pasti akan mengalami persoalan berat yang setiap saat harus siap mati apabila persoalan profesionalisme tidak dinomorsatukan.

Tajuk Serambi Indonesia terbitan 16 Juni 2010 mengkritik habis rencana Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk membeli armada pesawat sendiri. Rencana itu disebutkan sebagai bloon atau bodoh. Tajuk itu juga mengolok-olok, jangan sampai Pemprov Aceh akan mengalami nasib sama seperti RAL.

Kalau mau dianalogikan, kondisi Dirut RAL saat ini ibarat menjalani hukuman seperti masa lalu. Tubuhnya ditarik oleh empat ekor kuda ke arah yang berbeda. Jelas dia tidak akan mampu menanggulangi penyakit RAL yang sudah menggerogoti sampai ke batang leher. Dalam kisah Yunani kuno, hanya Hercules yang mampu mengatasi hukuman itu karena putra Zeus itu memiliki kekuatan yang melebihi tenaga empat ekor kuda. RAL memang membutuhkan Hercules.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com