Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP 'Pede' Menterinya Bebas 'Reshuffle'

Kompas.com - 22/10/2010, 14:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan keyakinannya bahwa dua menteri asal partai berlambang Ka'bah tersebut "aman" dari reshuffle. Wacana reshuffle mengemuka sejak menjelang setahun usia pemerintahan SBY-Boediono.

Dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, PPP menempatkan dua menterinya, yaitu Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Perumahan Suharso Manoarfa. Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfidz mengatakan, kedua menteri asal partainya berkinerja baik.

"Tidak ada alasan bagi Presiden me-reshuffle menteri dari PPP. Karena kita (menteri asal PPP) tidak di bawah standar," kata Irgan, Jumat (21/10/2010) di Gedung DPR, Jakarta.

Menurut Irgan, mengutip pernyataan Presiden, menteri yang bisa meningkatkan standar kinerjanya tidak akan di-reshuffle. "Ini harus jadi perhatian para menteri untuk meningkatkan kinerjanya. Kalau PPP kan menterinya baik. Ukuran-ukuran itu harus menjadi pertimbangan. Saya yakin tidak akan di-reshuffle, termasuk Menteri Agama dan Menteri Perumahan," ujarnya.

Ia menilai, akan adil jika Presiden melakukan reshuffle dengan berdasarkan pertimbangan atas evaluasi menteri yang kinerjanya kurang baik.

Siapa menteri yang dianggap PPP tak berkinerja baik? "Saya tidak mau menunjuk nama, tapi saya melihat ada tuntutan besar agar komponen di kabinet harus diperbaiki. Ketika ada kekurangan menteri tertentu, ya Presiden mengevaluasi. Apakah berujung pada reshuffle atau tidak, terserah Presiden," kata Irgan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com