Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kios Bensin Mang Gomin Menjamur

Kompas.com - 14/12/2010, 09:41 WIB

KOMPAS.com — Tiba-tiba saja Gomin (45), yang sehari-hari sopir angkutan umum dengan trayek Kebon Jeruk-Tanah Abang, memiliki usaha baru. Mulai tanggal 2 Maret 2011, bapak enam anak itu membuka kios bensin eceran yang dikelola istrinya, Saidah, di pinggir jalan dekat rumah kontrakannya. Harga bensin eceran dijual Rp 5.500 sampai Rp 6.000 per liter. Untuk pembelian 10 liter ke atas, harga eceran Rp 5.500 per liter, tetapi di bawah 10 liter harganya Rp 6.000.

Angkutan umum, atau yang biasa disebut angkot, berwarna biru bermerek Toyota Kijang keluaran tahun 2000 tunggangannya itu masih tetap beroperasi seperti biasa. Namun, saat stok bensin di kios menipis, istrinya menelepon. Mendengar informasi dari istrinya, angkot itu langsung diarahkan ke stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) terdekat. Penjual di SPBU kaget, pengemudi angkot meminta tangki diisi penuh. Petugas SPBU rada curiga, tetapi karena pembeli adalah raja, tangki itu pun diisi penuh.

Ketika penumpang tinggal satu orang, Gomin meminta penumpang berpindah ke angkot di belakangnya. Penumpang sewot, tetapi Gomin yang biasa dipanggil Mang Gomin itu cuek. Dia langsung berbalik arah kembali ke kiosnya dengan wajah berseri. Angkot dibawa masuk ke bagian belakang kios. Di situ, lelaki itu mengeluarkan jeriken dan selang.

Perlahan, dia menyedot bensin dari tangki angkot dan memindahkannya ke jeriken kosong. Ketika jeriken penuh, dia memindahkan ke dalam kios. Oh, rupanya bensin eceran di kios berasal dari sedotan tangki angkot.

Hari masih pukul dua siang, Gomin sudah menghitung-hitung keuntungan. Sejak tadi pagi, 50 liter bensin di kios habis terjual. Dengan keuntungan rata-rata Rp 1.000 per liter, ada tambahan penghasilan hari ini Rp 50.000. Dia optimistis sampai petang nanti target penjualan 100 liter akan terpenuhi.

Dagangan bensin laris manis. Pelanggannya rata-rata pengemudi mobil pribadi berpelat hitam yang mulai tanggal 1 Maret 2011 tidak boleh lagi membeli bensin bersubsidi di SPBU Pertamina seharga Rp 4.500 per liter. Daripada membeli Pertamax yang harganya bisa mencapai Rp 7.000 per liter, pengemudi mobil pribadi lebih memilih bensin eceran Mang Gomin. Hemat, coi.

Cerita di atas hanyalah rekaan belaka. Namun, apabila kebijakan pembatasan BBM diberlakukan pemerintah mulai 1 Maret 2011 di Jabodetabek, kisah kios bensin eceran Mang Gomin hampir pasti akan menjadi kenyataan. Kios-kios itu akan menjamur.

Untuk pemilik mobil berbahan bakar solar, apabila pembatasan solar ikut diberlakukan, juga tidak perlu khawatir. Kios eceran solar bersubsidi plus-plus akan banyak tersedia di seantero Jabodetabek. Ratusan sopir metromini, kopaja, dan lusinan bus yang memakai solar akan dengan senang hati memindahkan solarnya ke kios-kios eceran.

Pemilik kendaraan mobil pribadi juga semakin kreatif. Caranya, cukup mengoptimalkan sepeda motor untuk membeli bensin bersubsidi. Maklum, motor tidak terkena aturan pembatasan bensin bersubsidi. Akan lebih pas apabila memakai motor sport, atau motor laki-laki, yang tangkinya bisa diisi sampai belasan liter.

Cukup isi bensin motor sampai penuh, sedot, lalu pindahkan ke mobil. Bila satu kali sedot mencapai 10 liter, persiapan perjalanan sepanjang 70 sampai 80 kilometer satu hari sudah mencukupi. Urusan bensin besok, beli pakai motor lagi. Sedikit repot, tetapi tetap hemat.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

    Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

    Whats New
    Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

    Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

    Whats New
    BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

    BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

    Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

    Whats New
    BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

    BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

    Whats New
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

    Spend Smart
    Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

    Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

    Whats New
    Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

    Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

    Whats New
    IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

    IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

    Whats New
    Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

    Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Whats New
    Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

    Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

    Whats New
    Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

    Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

    Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com