Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Menggurita di Afrika

Kompas.com - 14/12/2010, 11:31 WIB

Pada tahun 2007 Commercial Bank of China membeli 20 persen Standard Bank (Afrika Selatan), dengan dana sebesar 5,6 miliar dollar AS secara tunai. Saat itu investasi China ini langsung tercatat sebagai investasi asing terbesar di Afrika.

”Pendanaan bagi perusahaan-perusahaan China tidak hanya berasal dari perusahaan-perusahaan asal China, perusahaan keuangan lokal juga terlibat langsung di dalamnya,” kata Chris Alen, ahli Afrika dari London School of Economics. Ia menjelaskan, perusahaan China juga terlibat pada tender-tender proyek Bank Dunia dan proyek publik lain.

Beijing juga dilaporkan ikut mengatur kontrak-kontrak bisnis komoditas, seperti minyak dan mineral, dengan janji pembangunan infrastruktur. Hal seperti itu merupakan langkah maju dan sama sekali belum pernah dilakukan AS dan Barat.

Wakil Presiden China Xi Jinping, yang diperkirakan bakal menjadi pemimpin berikut negara komunis itu, bulan lalu menghabiskan waktu selama satu minggu di Afrika. Ia berkeliling, mulai dari Afrika Selatan, Angola, hingga Botswana, untuk mengukuhkan serangkaian kerja sama bisnis dan investasi, mulai dari tekstil, listrik, hingga sektor ritel.

AS pun mangkel kepada China. Kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, Minggu, secara khusus menunjukkan bahwa AS jengkel dengan kebijakan China di Afrika.

Mengutip kawat seorang pejabat senior AS di Nigeria, China disebut sebagai ”pesaing ekonomi yang sangat agresif dan merusak, tanpa moral”.

Banyak analis percaya, Beijing hanya bermain untuk mencari peluang pasar, bukan untuk mengendalikan Afrika. Bisnis China dibawa ke Afrika dengan tunjangan sektor keuangan, tanpa harus menjalin hubungan langsung di lapangan, tetapi bermain di tingkat atas.

Perbankan China dan Afrika sudah pula membentuk usaha patungan dan menyusun peraturan untuk memperlancar hubungan ekonomi. (AFP/AP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com