Awal tahun 2011, penyaluran BBM bersubsidi akan tetap dilakukan seperti biasa. Lagi pula, pemerintah dan DPR telah menetapkan alokasi kuota sebesar 38,5 juta kiloliter.
Infrastruktur yang akan disiapkan untuk mendukung pelaksanaan program pengendalian BBM bersubsidi di Jabodetabek meliputi penyediaan BBM nonsubsidi yang akan dihasilkan kilang Balongan di Indramayu dan Depot Plumpang untuk pasokan di Jabodetabek serta penyiapan SPBU.
”Waktu selama lebih kurang 3 bulan ke depan ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan kebijakan pemerintah itu. Pertamina optimistis, sebelum diberlakukan, semua SPBU di Jabodetabek sudah bisa menjual pertamax,” ujar Harun.
Tingkat konsumsi pertamax di wilayah Jabodetabek saat ini mencapai 1.800-2.000 kiloliter per hari. Adapun stok nasional pertamax saat ini berkisar di level ketahanan 40 hari dan pertamax plus tersedia untuk lebih dari 65 hari.
Menurut Rohurmuzy, saat ini kemampuan Pertamina dalam memproduksi pertamax hanya 2.000 kiloliter per hari atau sekitar 730.000 kiloliter per tahun. Adapun volume premium di Jabodetabek yang akan dibatasi sekitar 500.000 kiloliter. Kebijakan membatasi premium harus diimbangi dengan penambahan volume pertamax sebanyak 500.000 kiloliter. (dot/ppg/lkt)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.