Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Segera Ambil Langkah Penanganan Konkret

Kompas.com - 30/01/2011, 03:24 WIB

Anggota staf operasional PT Bangun Putra Remaja, Alex, mengatakan, pihaknya sulit memastikan jumlah penumpang di kapal itu karena banyak di antara mereka yang berada di dalam kendaraan. ”Sulit memastikan jumlahnya karena tiket untuk kendaraan itu global, tidak menghitung ada berapa jumlah orang di dalam kendaraan.” 

Berbeda dengan tiket pesawat yang mencantumkan nama penumpang, tiket feri di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni tidak mencantumkannya. Pascaperistiwa terbakarnya KMP Laut Teduh 2, pada Sabtu terlihat ada meja pendataan penumpang di kaki tangga ruang tunggu Pelabuhan Merak. 

Di meja tersebut, penumpang yang baru saja membeli tiket di loket disodori blangko formulir untuk mencatatkan nama dan alamatnya. Selanjutnya, nama dan alamat itu dicatat oleh petugas ASDP Merak. 

Terkait alat keselamatan, Alex mengatakan, jumlah pelampung di kapal disediakan sebanyak kapasitas penumpang dan tambahan 20 persen dari kapasitas.

Namun, saat kejadian, sekoci sayap kanan tidak bisa dipakai karena tertutup asap dan jilatan api yang berasal dari dek bawah sebelah kanan belakang. ”Jadi, pada kejadian itu, hanya sekoci di sayap kiri yang bisa diturunkan,” katanya. 

Belum diselidiki

Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigadir Jenderal (Pol) Agus Kusnadi mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menyelidiki penyebab terbakarnya KMP Laut Teduh 2 karena masih ada sejumlah titik api.

”Kalau asap masih ada, berarti kemungkinan adanya titik-titik api. Kondisi itu masih berbahaya. Kami tidak mau kasus tenggelamnya Kapal Lavina yang dulu itu terulang lagi,” kata Agus.

Ia melanjutkan, penyelidikan baru akan dilakukan setelah situasi kapal aman. ”Saya belum tahu kapan kapal yang itu dikatakan aman dari titik api. Namun, yang pasti, kami akan mulai menyelidiki penyebab kebakaran itu setelah kapal aman,” kata Agus.

Sejauh ini, lanjut Agus, pihaknya memeriksa 18 saksi, di antaranya pengemudi bus Handoyo yang diduga sebagai sumber api pencetus kebakaran, anak buah kapal termasuk nakhoda, penumpang, sopir mobil pribadi dan mobil truk, serta penumpang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com