Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Sudah Dipulangkan ke Daerah Asal

Kompas.com - 16/02/2011, 04:53 WIB

Jakarta, Kompas - Pemulangan tenaga kerja Indonesia bermasalah dari Gedung Pendataan Kepulangan TKI Selapajang, Kota Tangerang, Banten, ke daerah asal masing-masing berlangsung cepat. Sampai Selasa (15/2) sore, tinggal tujuh TKI bermasalah asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang menunggu jadwal penerbangan Rabu pagi ini.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menanggung biaya pemulangan TKI bermasalah dari GPK Selapajang ke daerah asal. Kepala GPK TKI Selapajang Ajun Komisaris Besar Rolly Laheba mengungkapkan, petugas langsung mendata 301 TKI, termasuk 27 anak-anak dan 38 bayi, menurut daerah asal.

”Mereka yang tinggal di Pulau Jawa langsung kami berangkatkan. Sementara mereka yang ke Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Sulawesi mengikuti jadwal penerbangan yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia perlu belajar dari sejumlah pengalaman buruk yang menimpa para TKI ilegal, terutama kasus terakhir di jembatan Al-Kandarah, Arab Saudi. Pemerintah seharusnya menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk membenahi peraturan, memperketat pengawasan, dan meningkatkan perlindungan bagi TKI.

Demikian disampaikan Taufik Effendy, anggota DPR yang menjabat Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengembalian TKI, dalam acara penyambutan TKI ilegal di Arab Saudi, bertempat di Terminal II Bandara SoekarnoHatta, Tangerang, Banten, Senin lalu.

Beberapa pejabat yang hadir dalam acara itu adalah Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo dan Kepala BNP2TKI M Jumhur Hidayat.

Jadwal kedatangan 561 TKI ilegal yang tinggal di kolong jembatan Al-Kandarah, Jeddah, Arab Saudi, atau kerap disebut TKI ”overstayers” dibagi menjadi dua hari.

Pada hari pertama, Senin, jumlah TKI ”overstayers” yang datang ke Indonesia sebanyak 301 orang, yang membawa 38 anak balita. Sisanya 260 orang tiba di Tanah Air, Selasa.

Taufik Effendy menambahkan, tidak hanya pemerintah saja yang harus belajar dari kasus TKI ilegal di Arab Saudi ini. Dia menilai semua warga Indonesia juga berkepentingan untuk memetik hikmah dari kasus tersebut.

”Hal ini perlu jadi penekanan karena beragam pengalaman pahit yang menimpa TKI ilegal selama ini tetap saja tidak menyurutkan minat segelintir warga untuk mengadu nasib sebagai TKI ilegal. Di sisi lain, hal ini juga membuktikan bahwa pengawasan pemerintah masih belum maksimal,” kata Taufik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com