Komisaris IGN Andreas B Utomo mengatakan, pihaknya berpengalaman menghidupkan kembali PG Cepiring dan mengelolanya hingga menguntungkan. ”Kami memiliki visi yang sama. Pembangunan PG juga akan menyerap tenaga kerja, mengatasi defisit kebutuhan gula dan menekan pengeluaran devisa untuk impor gula,” katanya.
GDA sendiri merupakan BUMN China terbesar di Guangdong yang bergerak di bidang agrobisnis. Mereka juga mengelola rumah sakit, perguruan tinggi dan restoran. GDA juga telah mengembangkan sayap usaha di Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Perusahaan negara itu saat ini mengoperasikan 12 PG berkapasitas 3.000 ton-10.000 ton dengan total produksi 750.000 ton-800.000 ton per tahun.