Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecil Itu Indah dan Liat

Kompas.com - 01/04/2011, 09:48 WIB

Hal tersebut ikut memengaruhi pertumbuhan sektor UMKM karena mereka juga berhubungan dengan perizinan, bunga bank, hingga transportasi dan sistem logistik nasional. Di sisi lain, data statistik memberi harapan karena jumlah kredit mikro menurun, tetapi pada saat bersamaan kredit kecil meningkat dari tahun 2008 ke 2010.

Sayangnya, sebagian besar kredit tersebut berupa kredit konsumsi (64 persen), sementara kredit modal kerja yang produktif hanya 32 persen. Data ini pun menurut Sadar belum tentu akurat. Data BPS dan Bank Indonesia tidak bisa diperbandingkan karena menggunakan ukuran berbeda.

Meski demikian, sebagian besar usaha mikro bergerak dalam perdagangan yang kurang menyerap tenaga kerja. ”Kalau memproduksi, kalah bersaing dengan China dan India. Bunga pinjaman mereka 5 persen, sementara kita di atas 18 persen. Belum lagi lokasi bahan baku berjauhan sehingga mahal. Infrastruktur yang jelek juga bikin transportasi mahal,” kata Nina.

Kalau sudah begini, giliran pemerintah dan DPR melicinkan jalan bagi usaha mikro berkembang menjadi usaha kecil dengan membuat kebijakan yang holistik dan terpadu. Bukan saling menyalahkan, apalagi hanya mengeluh karena pengusaha kecil tak pernah mengeluh. (Ninuk M Pambudy/ Maria Hartiningsih/ Suhartono)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com