Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita CCTV dan Buka Visum

Kompas.com - 06/04/2011, 04:06 WIB

Namun, Budi menegaskan pihaknya pasti akan mengecek lagi terkait adanya surat resmi dari keluarga korban.

Sistem hukum tak berjalan

Mantan narapidana yang sekarang menjadi pengasuh empat pondok pesantren, Anton Medan, berpendapat, jasa penagih utang mulai merebak pascareformasi. Kegiatan jasa ini berawal dari organisasi-organisasi massa di bawah partai-partai politik. Dari sekadar pengerahan tenaga unjuk rasa, lalu menjual jasa tenaga satuan pengaman (satpam), sebelum berdiversifikasi menjual jasa penagih utang.

Anton menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan jasa penagih utang berkembang di Tanah Air. Salah satunya adalah karena pelayanan dan sistem hukum di Indonesia tidak berjalan efektif sehingga membebani roda ekonomi. Selain itu, angka pengangguran di tingkat akar rumput juga meningkat. Inilah yang membuat jasa penagih utang dan atau tenaga satpam menjamur.

Pendapatan jasa penagih utang ini berasal dari persentase bagi hasil antara penagih utang dan bank. Rasionya bisa 40:60 persen sampai 60:40. Bank biasanya mengizinkan para penagih utang mengambil dulu biaya operasional.

Oleh sebab itu, ujar Anton, mereka akan bekerja keras untuk menyelesaikan tugas dari bank. Mereka akan berusaha mengumpulkan data seakurat mungkin dari berbagai sumber mengenai orang yang akan ditagih.

”Angka persentase fee itu semakin tinggi seiring dengan tingginya tingkat kesulitan penagihan utang. Biasanya yang sulit itu menagih utang seorang pejabat atau orang yang mobilitasnya tinggi,” papar Anton.

Kalangan penagih utang pasti akan bekerja keras menuntaskan pekerjaannya. Mereka datang dari kelompok akar rumput yang harus berebut untuk mencari peluang kerja.

”Selain itu, mereka hidup tanpa pendapatan tetap untuk dipakai memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar Anton.

Saat menghadapi pengutang yang sangat sulit, penagih utang biasanya mulai memakai ”sapu rumah tangga” yang intinya mengancam akan merusak nama baik rumah tangga pengutang.

”Dari mengirim foto seronok istri muda sampai foto tindakan tidak pantas yang dilakukan anggota keluarga,” ujar Anton.

Menurut dia, penagih utang mampu menjamin bank bahwa mereka sanggup menemukan pengutang yang menggunakan alamat palsu. ”Mereka memiliki jaringan luas dan rapat,” kata Anton.

Oleh karena itu, Anton berpendapat, jasa penagih utang atau petugas satpam akan surut dengan sendirinya bila langkah penegakan hukum, pelayanan dan sistem hukum, serta kondisi ekonomi akar rumput di Indonesia membaik. (nel/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com