Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiarsa: Rahasia Sukses Grup Ciputra Bangun di Mancanegara

Kompas.com - 19/04/2011, 06:40 WIB

Kabarnya Grup Ciputra akan membangun kota baru di Polandia?
Waktu INTA diminta me-review masterplan kota Gdanks, saya bertemu menteri dan beberapa walikota. Di situlah ada walikota salah satu kota yang minta Grup Ciputra membangun di sana. Sampai sekarang kami sedang menjajaki peluang ini. Kalau ada kesempatan, mengapa tidak? Perkembangan terakhir sampai April 2011, Grup Ciputra masih melihat skim yang tepat. Peraturan perizinan di negara-negara Eropa berbeda dengan di Asia, di Indonesia. Jadi kami memilih skim yang paling tepat. Kami tidak boleh coba-coba.

Bagaimana Anda mempersiapkan anak-anak Anda sebagai generasi ketiga keluarga Ciputra hingga setangguh Pak Ci dan generasi kedua?
Ketiga anak saya kini sudah lulus kuliah. Putri pertama, Anindya (27) lulusan hospitality management di Swiss, saat ini sudah membantu proyek CitraGarden Jakarta dan CitraGarden City di Palembang, putri kedua Lalitya (26) yang mendalami business development, kini bekerja di CitraGarden Jakarta, sedangkan Nararya (25) sibuk mengerjakan proyek kota baru di Shenyang, China. Anak keempat, Aditya (21) masih kuliah di Imperial College London. Ini sekolah tertua di dunia, engineering nomor satu.

Kami didik mereka, termasuk ajaran-ajaran moral juga. Tentunya tidak terlepas dari bagaimana perjalanan hidup kami selama ini. Mereka tak pernah kami manjakan. Untuk melanjutkan pendidikan, mereka berjuang sendiri untuk bisa masuk sekolah yang baik. Saya yakin mereka lebih baik dari saya, bekal pendidikan mereka lebih baik dari saya, dan reputasi sekolah mereka lebih baik dari sekolah saya. Tapi untuk lebih baik dari Pak Ci, nggaklah karena Pak Ci unik, tak ada duanya.

Anindya belajar di Swiss, masuk ke sekolah swasta terbaik di sana. Lalitya masuk sekolah di Boston, Amerika, di mana lulusannya termasuk Hillary Clinton, Madeline Albright. Dua anak saya lainnya dua-duanya dari Imperial College. Tentu hasilnya harus lebih baik. Tantangan anak-anak lebih besar dari tantangan masa saya.

Generasi ketiga keluarga Ciputra pada awalnya harus ke proyek-proyek karena mereka harus mengerti apa saja yag dikerjakan, untuk siklus proyek. Setelah itu mereka baru nantinya berkonsentarsi di satu bidang. Tapi setidaknya seakrang mereka harus mengerti dan memahami marketing itu seperti apa. Semua harus mereka dalami, all around. Jika itu semua sudah dipahami, mereka akan mampu membuat keputusan strategis. Karena itulah, setiap anak memgawali bekerja di business development, sehingga mereka bisa mengenali semua aspek di perusahaan. Mereka harus pernah mengalami di semua bagian.

Anak lelaki saya pernah di lapangan, mengawasi bangunan proyek, pembebasan tanah, sebelum ke Shenyang, China. Sehingga ia tahu semua aspek. Kebetulan proyek ini baru sehingga lebih mudah untuk menerapkan apa yang mereka pelajari. Kebetulan waktu Anindya kembali, kami baru membangun proyek CitraGrand City di Palembang. Anak-anak perlu mengetahui bagian tiap bagian. 

Anda pernah menaklukkan hati Jack Nicklaus sehingga ia memutuskan mau mendesain lapangan golf di BSD. Bagaimana ceritanya?
Waktu mau membangun BSD, lokasinya sangat jauh. Membangun kota baru BSD skala besar, saya pikir harus membangun lapangan golf lebih dulu. Pada saat itu lapangan golf Pondok Indah sudah ada, tapi lapangan golf Pantai Indah Kapuk sudah didesain dan belum dibangun. Jadi harus cari yang lebih hebat. Waktu mau membangun lapangan golf di BSD, saya tulis surat ke Jack Nickaus tahun 1987.

Tapi waktu itu, Jack Nicklaus menolak dengan alasan terlalu jauh. Saya tak bisa terima begitu saja. Saya pergi ke kotanya di Palm Beach tanpa janji. Waktu itu saya sudah punya tiga anak masih balita. Istri saya Rina mau ikut. Dia dan anak-anak ke Hawaii, sedangkan saya berusaha menemui Jack Nickaus. Saya menyewa mobil, menyetir sendiri dan bertemu Vice President Marketing. Saya bawa berkas perencanaan BSD yang disusun konsultan Jepang. Kami berdiskusi satu jam lebih. Saya sudah bertemu Senior Vice President, tapi Jack masih nggak mau mendesain lapangan golf di Indonesia. Jack baru mau di Jepang. Katanya, Indonesia terlalu jauh. Tapi saya tidak patah arang. Saya terus berusaha membuat janji bertemu langsung dengan Jack. Lalu apa kerjaan saya dalam saat menunggu? Saya main golf sendirian.

Hari ketiga, barulah saya bisa bertemu langsung Jack Nicklaus. Saya terkesan, ternyata Jack sangat humble. Saya jelaskan rencana kota baru BSD. Tak sampai setengah jam, dia bilang yes. Dari pengalaman ini, saya yakin kita tidak boleh cepat putus asa. Kepada staf saya, selalu saya tegaskan untuk jangan cepat putus asa. kalau ditolak, coba dulu lagi, mungkin dia belum tahun rencana dan tujuan kita.

Yang bikin saya kaget setelah bertemu Jack Nicklaus ketika tahu fee-nya mahal sekali. Ini di luar dugaan. Waduh, kalau saya kembali, nggak enak. Saya minta janji dengan Arnold Palmer, mereka mau. Fee-nya separuh dari Jack Nicklaus. Saya juga bertemu Johnny Miller di LA. Tapi akhirnya saya simpulkan harus tetap dengan Jack Nicklaus.

Setelah menjemput istri dan tiga anak balita di Hawaii, kami kembali ke Jakarta. Saya cuci cetak film, lalu mempresentasikan ke pertemuan pemegang saham lainnya, kepada Anthony Salim dan Eka Tjipta Widjaja. Akhirnya mereka setuju Jack Nicklaus mendesain lapangan golf BSD. Bulan September saya ketemu Jack, bulan Desember saya bersama Pak Ci menemui Jack lagi. Kerja sama pun langsung ditandatangani.

Pelajaran yang saya dapatkan, jangan langsung menerima tolakan sebelum kita yakin mengapa dia menolak. Saya yakin Jack Nicklaus belum tahu. Setelah mendesain lapangan golf BSD, Jack mendapat banyak proyek lainnya, Emeralda, Taman Dayu, Batam, Bintan, Medan.

Bagi saya, merancang kota baru Bumi Serpong Damai sangat berkesan karena diberi kesempatan oleh pemagang saham dari awal. PT belum terbentuk, saya mulai sebagai empat orang staf. Saua menyewa gedung di Gedung Jaya seluas 60 m2 yang dibagi dua, ruang saya dan ruang rapat, lalu ruang sekretaris, pembukan, kasir, dan office boy. Saham Ciputra hampir sama dengan saham Salim dan Sinarmas. Tapi saat terjadi krisis ekonomi 1997, masalah ini bukan lagi bukan masalah BSD, tapi urusan pemegang saham. Yah, risiko bisnislah. (Robert Adhi Kusumaputra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com