Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meru Betiri, dari Kebun Karet ke Konservasi

Kompas.com - 21/05/2011, 02:46 WIB

Siwi Yunita Cahyaningrum dan Dody Wisnu Pribadi

Dari kekayaan flora dan fauna, Meru Betiri membawa cerita kemakmuran dari abad ke abad. Secuil hutan di Jawa bagian selatan ini memakmurkan manusia dari kekayaan tanaman obat, perkebunan, hingga perannya dalam perdagangan karbon dunia.

” Harta karun” Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang berlokasi di Jember, Jawa Timur, itu sudah terlihat sejak awal kami menelusuri jalur Sarongan-Sukamade dengan mobil 4WD akhir Maret lalu.

Pohon kluwak, ketapang, asem, dan pepohonan lain sebesar rentangan tangan berpadu dengan perdu dan lilitan rotan jawa menghiasi perjalanan selama dua jam perjalanan. Sesekali gerombolan monyet ekor panjang terlihat bergelantungan di pepohonan mencari makan di pohon cermai.

Selain monyet, kawasan ini juga jadi habitat sejumlah hewan langka. Penyu adalah satwa khas Meru Betiri. Penyu-penyu langka seperti penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) ditangkarkan di Pantai Sukamade, ujung timur Meru Betiri. ”Hanya di Pantai Sukamade penyu-penyu mau bertelur. Pantai ini memang habitat mereka sejak dulu,” kata Aulya (20), mahasiswa Institut Pertanian Bogor, peneliti penyu.

Kami bertemu dengan Aulya ketika ia sibuk berebut telur penyu dengan Chelonia mydas, penyu hijau sebesar wajan berdiameter 50 sentimeter. Aulya kerepotan merogoh telur yang sedang ditimbun sang induk di tepi Pantai Sukamade.

Beberapa teman sekampusnya juga terpikat dengan Meru Betiri. Mereka meneliti satwa lain seperti banteng dan rusa. Kedua hewan langka itu juga berhabitat di hutan tropis dataran rendah dan berbagi dengan landak, macan tutul, tenggiling, dan kucing hutan.

Jauh sebelum masa sekarang, kekayaan satwa dan hutan alam Meru Betiri ini lebih dahulu memikat hati Pemerintah Belanda. Berdasarkan data sejarah TNMB, Belanda sudah menjadikan Meru Betiri sebagai kawasan yang wajib dilestarikan pada 1929. Pertimbangannya agar ekosistem hutan dan kekayaan alam di dalam hutan seluas 58.000 hektar tersebut terjaga. Termasuk kekayaan yang menjadi harta karun zaman itu dan juga zaman-zaman sesudahnya.

Meru Betiri juga menjadi pusat penelitian tanaman obat. Dari 518 jenis tumbuhan yang berhasil diinventarisasi TNMB, sebanyak 239 jenis di antaranya merupakan tanaman obat.

Ahli biologi Universitas Jember, Harry Sulistyowati, dua tahun terakhir menginventarisasi kekayaan biota Meru Betiri. Ia meneliti tumbuhan di lima blok wilayah Bandealit yang terletak di Meru Betiri bagian barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com