CIREBON, KOMPAS
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan dan Jembatan Jawa Barat Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Agus Hendrarto, Selasa (21/6), mengatakan, perbaikan jalan dan jembatan di pantura menjadi prioritas pemerintah karena ruas itu merupakan jalur yang selalu padat saat arus mudik dan balik Lebaran.
Berdasarkan pantauan, perbaikan jalan pantura dimulai dari ruas jalan Mundu-Kanci, Cirebon, sepanjang 3 kilometer. Penebalan aspal dilakukan bergantian pada kedua ruas jalan sehingga ada pengalihan jalur kendaraan. Sisi jalan dari arah Cirebon ke Brebes kini dijadikan dua arah karena bagian jalan dari arah Brebes-Cirebon sedang diperbaiki. Hal ini menimbulkan antrean kendaraan.
Sepanjang ruas pantura dari Cirebon ke arah Brebes, ada tiga jembatan yang diperbaiki, yakni dua jembatan di Pangenan dan satu jembatan di Gebang, yang semuanya di Kabupaten Cirebon. Perbaikan dua jembatan di Pangenan sudah 70 persen selesai. Sementara perbaikan jembatan di Gebang baru 20 persen.
Nasrudin, pengawas proyek di lapangan, menuturkan, perbaikan jembatan di Gebang terkendala alat berat yang belum dikirim dari pusat. Dia yakin, proyek itu dapat selesai pada Juli.
”Kalaupun tidak selesai Juli, jembatan ini tidak akan mengganggu lalu lintas Lebaran karena ada jembatan layang. Sejak Maret 2011 jembatan layang (flyover) Gebang sudah bisa dioperasikan,” katanya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, biaya pembangunan jembatan layang dan perbaikan jembatan di Gebang berasal dari pinjaman Jepang sebesar 344,3 juta yen.
Di Brebes perbaikan jembatan dilakukan di Jembatan Pemali, Balekambang, dan Pakijangan. Di wilayah ini perbaikan jalan dilakukan di Klampok, Wanasari.
Perbaikan jalan juga dilakukan di jalur pantura Kota Tegal. Di ruas Jalan Yos Sudarso, misalnya, jalan yang berlubang ditambal dan jalan yang bergelombang dikeruk untuk diratakan kembali.