Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

City Block Concept Selamatkan CBD Jakbar

Kompas.com - 22/06/2011, 12:19 WIB

Mungkin saja konsep tersebut akan meleset jauh dari tujuan semula. Atau sebaliknya, jika berhasil, menjadi benchmark bagi penataan kota yang asri, nyaman sekaligusmanusiawi bagi penghuni dan para pengunjung.

Demitercapainya implementasi city block concept yang diidamkan, tidak adasalahnya bila pemerintah daerah sebagai pemangku kepentingan yang menjadi acuanbagi para pengembang memulai inisiatif untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi yang terjadi di lapangan saat ini. Paling tidak masih cukup waktu untuk melakukan pengkajian dan bila dianggap perlu bergegas melakukan revisi.

Tidakbisa dipungkiri, para pengembang sejatinya telah berupaya keras dan cermatdalam hal mendesain pemanfaatan lahan yang ada untuk menghadirkan bangunanhunian dan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen plus selaras dengan cita-cita city block concept. Dalam rancangan awal proyeknya pun, besar kemungkinan pengembang telah menempatkan city block concept sebagai pertimbangan utama yang kemudian tercermin dalam materi produk yang dikomunikasikan kepada konsumen.

Bahkan, jauh-jauh hari sebelum produk secara resmi dijual, sudah pasti pula ada interaksi dan diskusi yang intensif antara pengembang dengan pihak-pihak terkait yang mewakili pemerintah daerah setempat dimana city block concept menjadi batu penjuru diskusi yang tidak bisa diabaikan. Sebab, city block concept adalah nilai jual dan keistimewaan yang dimiliki CBD Jakarta Barat.

Akan tetapi, ibarat gading tidak ada yang tidak retak, adalah sangat manusiawi bila kerap muncul ketidakselarasan antara agenda dan kesimpulan diskusi dengan eksekusi di lapangan. Hal mana bisa terjadi karena berbagai benturan kepentingan atau semata hanya karena kelalaian yang diprediksi tidak akan menimbulkan kerugian besar. Seandainya kondisi itulah yang berlangsung, sungguh sangat bijaksana bila langkah pengkajian dan evaluasi serius segera dilaksanakan. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menyelamatkan cita-cita penerapan city block concept yang akan mendorong peningkatan nilai tambah properti di kawasan CBD Jakarta Barat, baik yang sedang dan telah dibangun oleh para pengembang maupun kawasan hunian dan bisnis yang telah ada sebelumnya.

Atau dengan kata lain, jika city block concept bisa terealisir maka bisa dipastikan semua pihak akan memperoleh keuntungan yang tidak kecil. Penghuni kawasan CBD Jakarta Barat akan nyaman berjalan kaki dan pengendara pun tidak akan boros dengan bahan bakar. Ujung-ujungnya tingkat polusi bisa diminimalisir dan lingkungan dapat terjaga. Pada titik ini, CBD Jakarta Barat akan berada dalam urutan pertama kawasan hunian dan bisnis idaman. Otomatis pula nilai properti akan bergerak naik secara signifikan dari waktu ke waktu yang pada giliran berikutnya akan mendorong peningkatan pundi-pundi pendapatan asli daerah.

Semoga lingkaran manfaat positif ini dapat terwujud.

*) Paulus Pandiangan, Praktisi Humas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com