Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bisnis Rajutan, Dasep Sukses Kelola Koperasi

Kompas.com - 22/07/2011, 09:24 WIB

Tak cuma itu, berhubung modal usaha banyak didapat dari pinjaman, Dasep harus memenuhi kewajiban. Saat itu merupakan masa habis-habisan. Untuk menanggung semua kerugian, ia harus melepas semua harta benda yang telah dikumpulkan selama beberapa tahun. Ia terpaksa menjual rumah dan mobil semua untuk membayar bayar utang.

Saat simpanannya terkuras habis, Dasep masih harus menanggung istri dan dua anak berusia di bawah lima tahun. Ia bahkan pernah hanya memiliki uang Rp 3.000. Terdesak keadaan, ia memilih pulang ke rumah orangtuanya di Sukabumi.

Namun, bersama orangtuanya, Dasep hanya bertahan sebulan. Prinsip ingin mandiri dan lepas dari bantuan orangtua mendorongnya bekerja lagi di Bandung. Pada tahun 2002, ia menjadi agen sebuah perusahaan asuransi. Pekerjaan ini hanya dijalani selama beberapa bulan lantaran tidak betah.

Jiwa usahanya kembali muncul. Dasep berbisnis segala macam, mulai dari jual beli mobil sampai barang kebutuhan umum. Meski memiliki anak buah, ia tidak malu terjun ke lapangan. “Bagi saya, yang penting bisa menghasilkan makan dari usaha,” tandas dia.

Rupanya, semangat pantang menyerah itu membuahkan hasil. Tahun 2004, mantan mentornya di asuransi, Iwan Setiawan, mengajak mendirikan sebuah koperasi. Bak gayung bersambut, Dasep menerima tawaran itu. Ia merasa tidak ada motivasi khusus selain butuh pekerjaan tetap.

Di usaha bernama Koperasi Sejahtera Bersama, Iwan menduduki posisi sebagai ketua, dan Dasep sebagai sekretaris. Di awal pendirian koperasi, ia ikut terjun ke lapangan mencari anggota. Tahun 2005, setelah anggotanya banyak, ia membesarkan unit usaha ritel dan perdagangan KSB.

Tidak mau mengulang kegagalan di bisnis rajutan, Dasep merancang serius bisnis ritel. Melihat potensi besar bisnis minimarket, tahun 2005, ia bermitra dengan PT Indomarco Prismatama mendirikan 30 Indomaret. Pada tahun 2007, ia juga mendirikan jaringan minimarket mebel bernama Furnimart dan Mer Furniture. Lambat laun, usaha ini sukses dan berhasil memikat warga di Bandung, Kuningan, dan Depok.

Namun, Dasep belum puas. Melihat pertumbuhan minimarket yang semakin besar, tahun 2010, Dasep mendorong KSB harus memiliki minimarket sendiri bernama SB Mart. Agar tidak kalah dari pesaingnya, SB Mart menerapkan harga khusus bagi anggota koperasi. (Feri Kristiant/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com