Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalteng Akan Bangun Rel KA

Kompas.com - 22/07/2011, 21:49 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah berencana membangun rel kereta api (KA) sepanjang sekitar 60 kilometer. Pembangunan rel dari Pulau Damar ke Bagendang di Kabupaten Kotawaringin Timur itu di anggap sudah amat mendesak.

Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, di Palangkaraya, Kamis (21/7/2011), mengatakan, kebutuhan terhadap rel yang mendesak dipicu kerusakan jalan akibat dilalui truk-truk pengangkut sawit. Berat muatan setiap truk bisa mencapai 12 ton, sementara kekuatan jalan rata-rata hanya bisa menahan beban seberat delapan ton.  

"Jalan tak mampu menahan beban dan kereta adalah alternatif yang patut dipertimbangkan. Jika sudah dibangun, tak tertutup kemungkinan kereta bisa digunakan untuk penumpang," katanya.

Menurut Teras, biaya yang dibutuhkan untuk membangun rel itu belum dipastikan akan tetapi diperkirakan mencapai 700 juta dollar AS. " Itu sebagai gambaran saja. Saya ingin rel KA segera dibangun karena sudah mendesak sekali. Produksi sawit bukannya berkurang, malah diperkirakan kembali booming," katanya.

Sementara waktu yang dibutuhkan untuk membangun rel itu diperkirakan sekitar satu tahun. Saat ini, Pemprov Kalteng dan pemerintah pusat sedang membentuk timnya masing-masing. Tim itu akan berhubungan dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Pelindo.

Tim akan membuat proposal untuk menentukan sistem pembangunan rel, membuat studi kelayakan, dan memastikan biaya yang dibutuhkan. " Nanti kami akan membuat proposal sebagai tahap awal. Dalam seminggu ini, tim diharapkan sudah bekerja," kata Teras.

Anggaran pembangunan rel berasal dari pihak swasta yang juga akan mengoperasikannya. Setelah itu, rel akan diserahkan kepada pemerintah daerah setelah digunakan dalam rentang waktu tertentu. Keberadaan rel akan menguntungkan karena produksi sawit terus meningkat.

"Frekuensi pengantaran sawit dengan truk di Kalteng saat ini sudah mencapai 282 kali per hari. Meskipun dana untuk perbaikan selalu dianggarkan, jalan kembali rusak," ujarnya.

"Saat ini terdapat tujuh perusahaan yang melakukan kontrak dengan Pelindo untuk pengangkutan sawit. Sebanyak dua perusahaan diantaranya sudah melakukan kontrak secara aktif. Kalau lima perusahaan lagi sudah aktif, jalan akan bertambah sesak. Karena itu, diperlukan dukungan rel," tambah Teras.

Staf Ahli Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Koordinator Implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Kementerian BUMN, Sahala Lumban Gaol, menambahkan jalur antara Pulau Damar dengan Bagendang dipadati perkebunan sawit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com