Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Lab Kecil Hasilkan Sabun Ramah Lingkungan

Kompas.com - 25/07/2011, 08:15 WIB

Untuk daerah turis seperti Bali, ia mengaku tidak banyak pemasaran ke wilayah itu. Ia berasumsi karena Bali sudah banyak produk perawatan sejenis, seperti aneka produk spa.

Apa kelebihannya? "Kalau melihat medium chain-nya (rantai molekul) kelapa lebih pendek dari (kelapa) sawit. Semakin pendek rantai, semakin mudah diurai tanah," ungkap dia.

"Bersih dan kesat. Busanya tidak berlimpah, jadi irit air," ujar dia menyebutkan tanggapan dari konsumen yang memakainya, di mana 90 persen adalah wanita.

Harga eceran sabun tersebut, untuk sabun dengan berat 40-50 gram seharga Rp 5.000. Sementara, sabun dengan berat 100 gram, harganya Rp 8.000. Dari harga jual tersebut, biaya produksinya sekitar 25-30 persen. "Biaya produksi jatuh lebih banyak ke minyak kelapa," tambahnya.

Ia menuturkan, bisa saja harganya ditekan lebih murah. Tapi bahan bakunya harus dicampur, dan ia belum mau melakukan hal itu. Karena memang mau menonjolkan bahan baku yang murni. Ke depannya, ia yang berlatarbelakang sarjana kimia ini, mengaku belum mau masuk dalam penjualan mainstream. Ini karena produksinya yang masih kecil dan belum konsisten. "Masuk pasar, otomatis (produksi) konsisten, tambah alat, orang, dan sebagainya," sebutnya.

Sejauh ini, dalam sehari, ia mengaku bisa menghasilkan 200 batang sabun. Untuk pengemasan pun, ia dan tim dibantu dengan sejumlah pekerja rumah tangga. Produk ramah lingkungan ini juga sudah mulai dikenalkan di Canada, Amerika Serikat, dan Australia. "Tapi baru pembicaraan saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com