Kelebihan GKP bukan pada tingkat kualitas, seperti higienitas atau tingkat keputihan. Kelebihan GKP, seperti disebut Colosewoko, rasanya lebih manis dibandingkan gula rafinasi.
Selain itu, GKP juga berbahan baku tebu petani sehingga industri GKP menopang perekonomian nasional, terutama perekonomian pedesaan dan menyerap banyak tenaga kerja.
Sebagai gambaran, untuk setiap unit pabrik gula (PG) baru berkapasitas 10.000 ton gula per hari/TCD memerlukan lahan pertanaman tebu sekitar 20.000 hektar. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan, investasi untuk membangun satu unit PG baru sekitar Rp 2 triliun.
Data Dewan Gula Indonesia menunjukkan, saat ini terdapat 62 PG di Indonesia, 51 PG di antaranya milik BUMN. Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Arum Sabil mengatakan, total kapasitas PG yang ada sekarang 2,7 juta ton per tahun.
Selain nilai investasinya yang besar, industri GKP jugamenyerap banyak tenaga kerja. Secara sosial, setiap unit PG akan menyerap 25.500 tenaga kerja.