Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan Sayang Tulang

Kompas.com - 04/08/2011, 11:35 WIB

Kompas.com - Penyakit keropos tulang atau osteoporosis pada masa-masa mendatang akan menjadi salah satu penyakit serius di kalangan penduduk Asia. Tahun 2050 diperkirakan 50 persen kasus osteoporosis di dunia akan terjadi di Asia. Selain karena usia harapan hidup penduduk makin tinggi, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi pemicunya.

Padahal, osteporosis sebenarnya sangat mudah dicegah, yakni dengan menjaga kesehatan tulang sejak usia muda. Dengan menjalankan aktivitas olahraga dan nutrisi yang baik, kalsium, ditambah paparan sinar matahari pagi yang cukup agar vitamin D berproduksi di tubuh, sudah bisa menguatkan tulang.

Menurut dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjaga kesehatan tulang harus dimulai sejak masa anak-anak. "Begitu kita memasuki usia 30 tahun, kepadatan tulang akan berkurang karena kecepatan siklus regenerasi tulang lebih lambat dari pada proses penghancurannya," katanya.

Terkait dengan kebutuhan nutrisi, Fiastuti menjelaskan nutrisi yang diasup sebaiknya tidak berlebihan dan memperhatikan prinsip gizi seimbang. "Bila pola makan kita terlalu banyak lemak, ia akan berikatan dengan kalsium sehingga menghambat penyerapan kalsium," paparnya dalam acara Peringatan 10 Tahun Kerjasama Anlene dengan Perwatusi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Protein juga sebaiknya tidak berlebihan karena akan menyebabkan pengeluaran kalsium berlebih. "Hindari pula makanan yang mengandung sodium atau garam tinggi karena akan meningkatkan pengeluaran kalsium," ujarnya.

Tulang yang kuat juga harus ditunjang dengan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup. Di Indonesia, asupan kalsium masyarakat dinilai masih rendah. Hingga kini, konsumsi kalsium rata-rata masyarakat Indonesia diketahui sekitar 254 mg per hari, masih jauh di bawah standar internasional yang menyarankan konsumsi kalsium untuk orang dewasa sebesar 1.000-1.200 mg per hari.

"Kalsium memang banyak sumbernya, tetapi yang mudah diserap tubuh adalah yang berasal dari susu karena ada laktosanya," imbuh dokter dari MRCCC Siloam Semanggi ini.

Namun konsumsi kalsium saja tidak cukup, tanpa diimbangi olahraga yang sesuai. Olahraga yang sesuai adalah yang mendukung berat tubuh (weight bearing) misalnya berjalan kaki atau angkat beban.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com