Tim melibatkan sejumlah pengajar FT UMM, diantaranya Suwignyo, Ali Muhtar, Diding Suhendar, Mahfud, dan koorinator M Irvan, terjun ke daerah Malang Selatan itu. Mereka mengawali dengan melakukan survei mencari potensi kekuatan angin dan cahaya matahari untuk dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Tim menilai masjid Al-Mushodiqun sangat tepat menjadi obyek pengabdian mereka. Bersama-sama jamaah dan warga setempat, dibangunlah sebuah kincir angin dan dua panel surya (solar cell) sebagai sumber energi alternatif.
"Kami menargetkan bulan puasa ini listrik sudah mengalir, dan ternyata bisa," kata Suwignyo, Kepala Laboratorium PLTMH UMM.
Suwignyo menjelaskan, kedua sumber listrik alternatif itu telah menghasilkan hampir 500 watt. Saat ini listrik itu sudah dimanfaatkan untuk menyalakan 11 titik lampu dan energi untuk pengeras suara masjid. Selain di masjid, rumah Shodiq sebagai takmir masjid juga kebagian penerangan.
Kegiatan pengabdian dosen FT UMM tersebut merupakan salah satu bagian dari sekian banyak pengabdian dosen UMM lainnya. Sepanjang Ramadhan ini, misalnya, terdapat tiga daerah terpencil yang memperoleh santunan sembako dan pengobatan gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.