Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengubah Panas Knalpot Menjadi Energi Listrik (Bagian 2)

Kompas.com - 15/09/2011, 15:32 WIB

Makin Ringkas
Agar nantinya bisa diproduksi, pengembangan saat ini difokuskan untuk mengurangi ukuran dan membuat sistemnya makin sederhana. Dengan ini pula perbandingan antara biaya dan keuntungan menjadi optimal. Karena itu, periset kini fokus merancang komponen dengan hanya satu sirkuit temperatur tinggi.

“Pemulihan energi panas dilakukan pada knalpot. Energinya digunakan untuk memanaskan cairan di bawah suhu tekanan tinggi. Cairan yang dipanaskan akan memuai,mengalir ke  turbin, berputar dan menghasilkan energi,” jelas Jürgen Ringler, Team Leader untuk Thermal Energy Converter di pusat Riset dan Teknologi BMW Group.

Pada turbosteamer generasi terakhir, para insinyur mengembangkan turbin ekspansif yang inovatif berdasarkan prinsip turbin impuls (aksi) dengan berbagai kelebihannya (lebih murah, ringan dan kecil) dibandingkan dengan konsep sebelumnya.

“Kami mencapai kemajuan besar dari target yang ditentukan. Kami telah berhasil  mengembangkan sistem yang siap untuk diproduksi dalam beberapa dekade ke depan. Bila selesai, sistem ini beratnya hanya 10 – 15 kg dan dapat menghasilkan listrik ketika mobil dikebut di jalan tol atau di luar kota,” beber Ringler. Bahkan untuk perjalanan jauh, nantinya menurunkan konsumsi bahan bakar sekitar 10 persen.

Semua komponen telah mengalami tes bangku dengan konfigurasi modul yang dapat disatukan pada kendaraan. Pemasangan dilakukan pada mokap (mock-up) BMW 5 sedan.

Langsung
Proyek TEG  kini difokuskan ke produksi.  Dua sistem alternatif  dikembangkan sesuai dengan perbedaan suhu pada  sistem exhaust gas recirculation (EGR). Tahap pengembangan difokuskan pada unit yang disatukan pada sistem pembuangan. Untuk ini, ukuran dan bobot komponen dibuat sekecil dan seringkas mungkin.

TEG mengubah langsung panas knalpot menjadi listrik. Untuk ini, para insinyur BMW Group hanya memperbaiki teknologi yang telah digunakan selama empat dekade oleh NASA. Prinsip kerjanya, teknologi yang juga dikenal sebagai Seebeck Effect ini, tegangan listrik dapat dihasilkan antara dua semikonduktor termoelektrik yang berbeda suhunya.

Karena sebelumnya derajat efisiensi TEG masih rendah, teknologi ini dinilai  kurang cocok untuk aplikasi otomotif. Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir, karena teknologi material terus berkembang,  kinerja TEG telah berhasil ditingkatkan, menjadi semakin baik.

Generasi Ketiga
Langkah pertama yang dilakukan insinyur adalah menyatukan TEG pada sistem pembuangan untuk menghasilkan arus listrik. Sistem sebenarnya sudah pernah diperlihatkan ke publik pada 2008 dan menghasilkan listrik 200 watts. Waktu itu, efsiensinya dinilai masih rendah.

Namun dengan menggunakan material baru - bobot dan ukuran berukurang - generasi terakhir TEG yang dipasang di knalpot menghasilkan listrik 600 watt. Tidak lama lagi, diperkirakan akan mencapai 1.000 watt. Prototipe terakhir dicoba pada BMW X6,menurut BMW disponsori oleh Departemen Energi Amerika Serikat (DOE) atau semacam Kementrian ESDM di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com