Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Halim Lampaui Standar Tanggap Darurat

Kompas.com - 22/09/2011, 11:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, mampu melampaui standar waktu tanggap darurat (emergency response time) yang telah ditentukan otoritas penerbangan nasional maupun internasional. Hal tersebut terungkap dalam Airport Emergency Exercise (AEE) atau Latihan Penanggulangan Gawat Darurat (PGD) bertajuk "Rajawali Sakti II" yang digelar di bandara tersebut, Kamis (22/9/2011).

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S Sunoko menjelaskan, otoritas penerbangan sipil nasional, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, ataupun organisasi penerbangan sipil internasional International Civil Aviation Organization (ICAO) menetapkan standar tanggap darurat maksimal selama 3 menit.

Ketentuan tersebut di antaranya termuat dalam Dokumen ICAO 9137 AN/898 Airport Service Manual Part 7 Airport Emergency Planning dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002, serta aturan-aturan terkait lain.

"Standar response time maksimum 3 menit tersebut untuk meminimalisasi risiko yang terjadi akibat kecelakaan, khususnya terhadap korban. Karena target utama dari penanggulangan kondisi darurat ini adalah penyelamatan nyawa korban. Alhamdulillah, pada latihan ini kami mampu melaksanakannya kurang dari 3 menit. Ini prestasi bagi Angkasa Pura II, khususnya Bandara Halim Perdanakusuma," kata Tri.

Tri Sunoko menegaskan, Latihan PGD bukanlah latihan yang bersifat seremonial biasa. Latihan ini merupakan cerminan dari kesiapan sebuah bandar udara dalam memberikan jaminan keamanan (safety) dan keselamatan (security) kepada semua pengguna jasa bandara.

"Karena itu, semua personel yang terlibat harus berperan secara total, seolah-olah peristiwa yang diskenariokan adalah situasi yang benar-benar sedang terjadi," kata dia. International Air Transport Association mengeluarkan pernyataan bahwa runway excursions, menyumbang 21 persen dari semua kecelakaan global pada tahun 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com