Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASI Eksklusif untuk Bayi Kembarku

Kompas.com - 16/11/2011, 09:52 WIB

Bunda bekerja, memberikan ASIX buat si kembar? Pasti bisa!

Seheboh dan serepot apapun mengurus anak kembar saya selalu yakin bahwa Tuhan sudah menseleksi, mengukur kemampuan umat-Nya dan kemudian memilih saya untuk dititipi anak kembar. Jadi saya selalu yakin semua masalah PASTI ada jalan keluarnya.

Tetap menjadi seorang wanita karier adalah pilihan saya, dengan resikonya yang harus saya tanggung. Dibalik kebahagiaan pasti selalu Tuhan selipkan ujian kepada umatnya semata-mata untuk mengukur kesabaran umat-Nya. Buat saya bekerja tidak menjadi halangan ataupun alasan untuk tidak memberikan yang terbaik untuk anak-anak saya. Selain IMD, sukses ASI eksklusif untuk si kembar menjadi prioritas utama setelah melahirkan.

Ini bukan kali pertama saya menyusui. Waktu anak pertama dulu, Alika (4 tahun), Alhamdulillah saya bisa menyusui sampai usia 2,5thn. Saya pikir kalau dulu bisa, kenapa sekarang tidak. Berharap bisa berhasil seperti kakaknya, saya dengan optimis mempersiapkan segala sesuatunya. Membekali diri saya dengan informasi yang berhubungan dengan anak kembar, konsultasi dan berbagi pengalaman dengan teman yang memiliki anak kembar, menjaga kondisi tubuh agar selalu sehat dan mengkonsumsi hanya makanan bergizi, selalu berusaha berpikir positif –jangan stres- serta menyiapkan mental untuk menghadapi ‘medan perang’.

Sayangnya semua teman yang memiliki anak kembar tidak berhasil memberikan ASI eksklusif kepada anak-anaknya. Padahal mereka tidak bekerja. Lalu bagaimana dengan saya yang bekerja? Saya mulai gak pede. Permasalahan lain timbul ketika kami kesulitan mencari babysitter untuk si kembar. Karena gaji babysitter yang tinggi, kami memutuskan untuk mencari satu babysitter dengan dibantu PRT. Tapi ternyata hampir semua yayasan memiliki kebijakan yang sama, satu bayi di urus satu babysitter. Huhuhu mahal banget. Setelah mencari sana sini, akhirnya dapat rekomendasi yayasan yang bagus, yang bersedia mengurus anak kembar dengan hanya dibantu PRT. Dan bersyukur sampai saat ini babysitter saya terbukti sayang sama si kembar, bisa diandalkan dan bekerjasama baik dengan PRT saya. Alhamdulillah, satu masalah terlewati.

Rasanya waktu berjalan sangat cepat, gak sadar hampir sebulan lagi saya harus kembali bekerja. Dan saya masih belum dapat jawaban berapa kira-kira kebutuhan ASI perah (ASIP) bayi kembar selama ditinggal bekerja. Masalah lain timbul ketika si kembar saya coba kasih ASI perah dengan dot, gelas kecil ataupun sendok selalu menolak. Bagaimana ini?

Ok, permasalahan yang sama juga timbul saat dulu anak pertama. Jadi kurang lebih saya sudah punya gambaran solusinya. Dan dengan terpaksa saya pisah kamar selama dicoba kasih ASIP dan membiarkan anak saya menangis. Hiks hiks, ngilu dan sakit dengernya. (Saya sering nangis diam-diam loh demi ga keliatan sama orangtua). Tapi harus dijalanin supaya nanti saat ditinggal bekerja mereka terbiasa. Alhamdulillah, si kembar Azkiya akhirnya mau minum ASIP. Jadi tinggal si kembar Amira yang saat itu belum berhasil mau minum ASIP. Perjuangan masih panjang, jreng jreng jreng jreng..!!!

Manajemen ASIP

Secara teori ada yang mengatakan kebutuhan ASIP bayi per hari berdasarkan BB (berat badan) x 100ml. Jadi kalau BB bayi 5 kg, dibutuhkan 500 ml ASIP per harinya. Dan teori tersebut terbantahkan saat saya coba memberikan Azkiya ASIP. Dalam waktu setengah hari (pagi – siang) saja stok ASIP saya sudah habis 6 botol @120 ml. Artinya sekitar 700ml habis dalam waktu beberapa jam dan oleh satu bayi saja. Langsung panik dan mulai stress. Tarik nafas dalam-dalam dan berpikir jernih lagi. Saat itu masih ada waktu sekitar 3 minggu untuk perbanyak stok ASIP. Bismillah.

Alhamdulillah, saya dikasih ASI yang cukup berlimpah oleh Tuhan. Ga ada makanan khusus perbanyak ASI ko. Cuma saya sudah komitmen pada diri sendiri aja demi anak, saya makan yang bergizi dan sehat. Susu kaya kalsium yang saya suka aja, gak harus susu untuk ibu menyusui. Saya juga gak konsumsi vitamin apa-apa. Pokoknya makan apa aja, alhamdulillah diganti menjadi ASI. Dan pastinya harus selalu berpikir postif. Kalau ada masalah cuek aja, jangan terlalu kepikiran apalagi sampai stress karena pasti sangat berpengaruh ke produksi ASI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com