Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Dana Rahasia The Fed Terkuak

Kompas.com - 28/11/2011, 14:18 WIB

Ketika krisis properti berlangsung, The Fed memiliki beberapa program penyelamatan. Pada 2008, The Fed memperluas langkah dengan memberi berbagai fasilitas pinjaman kepada perbankan.

Departemen Keuangan AS waktu itu juga telah memiliki program penyelamatan finansial bernama Troubled Asset Relief Program (TARP) senilai 700 miliar dollar AS.

Sherill Shaffer, mantan Kepala Ekonom The Fed di New York, mengatakan, ketika program TARP membantu melindungi bank sentral dari kerugian, The Fed memberi likuiditas ke perbankan untuk meyakinkan bahwa mereka tidak akan bangkrut.

Kongres meluncurkan TARP pada Oktober 2008 setelah Lehman Brothers Holdings Inc bangkrut. Ini membuat institusi keuangan AS sulit mendapat pinjaman. Bank of America dan Citigroup masing-masing menerima  45 miliar dollar AS dari TARP. Pada waktu yang sama, keduanya juga mendapat pinjaman dari The Fed yang tidak diketahui kongres.

Pada Januari 2009, pinjaman Citigroup memuncak hingga 99,5 miliar dollar AS dan Bank of America pada Februari 2009 sebesar 91,4 miliar dollar AS. Kongres tidak tahu bahwa Morgan Stanley meminjam 107 miliar dollar AS dari The Fed pada September 2008. Angka ini cukup untuk membayar sepersepuluh hipotek bermasalah di negara itu.

Bryon Dorgan L, mantan senator Demokrat dari Dakota Utara, mengatakan dengan mengetahui ini akan mendorong kongres untuk lebih berani menghentikan praktik-praktik yang hampir menyebabkan keruntuhan keuangan AS ini ke depan.

The Fed dengan pendanaan rahasianya ini membantu perusahaan finansial besar AS mendapatkan untung lebih besar dan memupuk keuntungan sendiri dikala bubble properti terjadi.

Total aset yang dimiliki enam bank terbesar AS yakni JPMorgan, Bank of America, Citigroup Inc, Wells Fargo & Co, Goldman Sachs Group Inc, dan Morgan Stanley meningkat 39 persen  menjadi 9,5 triliun dollar AS per September 2011, dari 6,8 triliun dollar AS pada periode yang sama di 2006. (Rizki Caturini/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com